Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Felicia Siswi SD Kanisius Kudus Tunjukkan Kemampuan Wushu di Depan Teman-teman Sekolahnya

Siswi SD Kanisius Kudus, Felicia Ivana (‎11), unjuk gigi kemampuannya menguasai wushu saat perayaan Imlek, di sekolahnya, Jumat (7/2/2020).

Penulis: raka f pujangga | Editor: muh radlis
zoom-inlihat foto Felicia Siswi SD Kanisius Kudus Tunjukkan Kemampuan Wushu di Depan Teman-teman Sekolahnya
TRIBUN JATENG/RAKA F PUJANGGA
Anak-anak SD Kanisius memberikan angpao kepada barongsai saat perayaan Imlek, Jumat (7/2/2020).

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Siswi SD Kanisius Kudus, Felicia Ivana (‎11), unjuk gigi kemampuannya menguasai wushu saat perayaan Imlek, di sekolahnya, Jumat (7/2/2020).

Dia mengaku senang bisa menunjukkan kemampuannya dalam bidang wushu kepada teman-temannya.

"Ya senang bisa tampil sama teman-teman," ujar siswi kelas V tersebut.

Tragedi Tewasnya Sopir Grab Kudus, Sempat Berpapasan dengan Istri di Malam Terakhir

Heboh Telur Asin Diduga Palsu di Banyumas, Pedagang: Rasanya Getir dan Berwarna Hitam Kecoklatan

Ayahnya Tinggalkan Keluarga Demi Jennifer Dunn, Ini Doa Shafa Harris Untuk Faisal Harris

Kecelakaan Mobil Vs Truk di Tol Bawen-Salatiga Tewaskan 1 Orang, Mobil Tak Berbentuk

Dia menceritakan, sudah mempelajari Wushu sejak dua tahun yang lalu, saat usianya masih sembilan tahun.

Bagian tersulit untuk latihan wushu adalah saat pelenturan.‎

Dia harus bisa kayang agar olah tubuhnya lentur dan dapat menguasai gerakan wushu menjadi lebih mudah.

"Saya belajar pelenturan itu lama, sampai satu tahun baru bisa menguasai," ujarnya.

Selain Ivana, sejumlah kawan-kawannya yang mengikuti ekstrakurikuler wushu juga ikut ambil bagian.

Penampilan barongsai juga menambah keseruan perayaan Tahun Baru Imlek yang diikuti sedikitnya 303 siswa.

Kepala SD Kanisius, Agustinus Suwasma menjelaskan, perayaan Imlek ini untuk mengajari anak-anak mengenai kebudayaan barongsai.

"Anak-anak yang ikut ekstrakurikuler wushu juga ikut tampil," kata dia.

Pemahaman anak-anak mengenai kekayaan kebudayaan itu dinilai bisa membuat anak saling menghargai satu sama lain.

Pasalnya Indonesia merupakan negara pluralisme yang kaya akan budaya, agama, dan sukunya.

"Anak-anak harapannya bisa mengenal kebudayaan, sehingga menghargai satu sama lain," ujar dia.

Selain itu, dari tangan anak-anak langsung juga angpao diberikan kepada ‎barongsai untuk melatih keberanian dan karakter berbagi dengan sesama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved