Sopir Angkot Bawa Bayi

Sopir Angkot yang Bawa Bayi di Semarang Punya Tunggakan Persalinan, Bertekad Mencicil Sampai Lunas

Penulis: iwan Arifianto
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Biaya persalinan ada dua bagian.

Pertama biaya bayi Rp 2,5 juta dan istri Rp 10,8 juta," paparnya.

Nurul mengaku kesulitan untuk membayar tunggakan biaya rumah sakit tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, dia serba terbatas.

Namun, perantau asal Bengkulu di Semarang ini tidak merasa putus asa.

"Saya berusaha tetap membayar tunggakan itu karena utang harus dibayar.

Insyaallah April saya ke RSUP Kariadi, membayar semampunya dulu, " katanya.

Nurul tinggal bersama Bilqis dan Balqis di rumah kontrakan, Karangsari Timur RT 10 RW 10, Wonosari, Kecamatan Ngaliyan.

Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di jalan mencari nafkah.

Nurul akan menjemput Balqis setiap pulang sekolah di kelas 1 SD Pancasila Semarang pukul 10.30.

Ketiganya menyusuri jalan di atas angkot trayek Mangkang-Johar hingga pukul 22.00 setiap hari.

"Daripada saya tinggal di rumah kepikiran, bareng bertiga seperti ini saya lebih tenang.

Beginilah hidup jadi orangtua sendiri.

Apa pun itu harus tetap dijalani demi masa depan anak-anak, " jelasnya kepada Tribunjateng.com.

Nurul sudah mengajak bayinya bekerja sekira sebulan ini.

Halaman
123

Berita Terkini