Menurutnya, dalam pengelolaan jurnal OJS, tampilan website adalah penting.
Mulai dari template maupun tools yang ada di website.
Selain itu komposisi editor dan reviewer harus seimbang antara orang dalam kampus, maupun luar kampus.
“Dalam pengelolaan jurnal OJS editor dan reviewer menggunakan rumus bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), jadi tidak boleh semua dari dalam,” ujarnya disertai gelak tawa.
Pada kesempatan itu, Helmi juga mengajari langsung cara mengatur website agar memenuhi standar jurnal nasional. (*)