TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO -- Kasus penganiayaan terhadap CA, siswi Kelas 8 SMP Muhammadiyah Butuh Kabupaten Purworejo mengundang perhatian banyak kalangan.
Kasus itu kini telah ditangani pihak Kepolisian.
Pengungkapan kasus itu berawal dari beredarnya video yang memerlihatkan aksi kekerasan terhadap seorang siswi oleh beberapa siswa atau teman lelakinya di kelas.
Siswi yang belakangan diketahui adalah CA itu terlihat pasrah dipukuli sembari duduk dan nenangis tersedu.
Paska kejadian itu, Kamis pagi (13/2), aktivitas sekolah yang berada di desa itu masih normal.
Para siswa masih aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
Tetapi tidak dengan korban CA, maupun para pelaku yang tidak lagi tampak di sekolah.
• TERNYATA Inilah Penyebab 3 Siswa SMP Purworejo Pukuli dan Tendang Siswi di Kelas, Kini Tersangka
• Ini Trik Penjualan Cokelat dan Bunga di Semarang Menjelang Hari Valentine
• Longsor di Ngaliyan: Kuasa Allah, Rumah Sugito Aman dari Batu Wadas Berkat Pohon Kelengkeng
• Detik-detik WNA Korea Selatan Terbujur Lemas Kesakitan di Bandara Ngurah Rai, Dikelilingi Petugas
Di luar kelas itu, pejabat dari pemerintah kabupaten maupun provinsi dan awak media memadat.
Rumah korban, CA tidak jauh dari tempat itu rupanya.
Rumah sederhana di pinggir jalan kampung itu sontak ikut dipadati orang.
Di ruang tamu rumah itu, CA dipeluk erat budenya, Nuryani.
CA terus menangis sembari menyembunyikan mukanya di pelukan budenya.
Nuryani berusaha menguatkan, meski ia sendiri tampak tak kuat menahan kesedihan.
Nuryani sama sekali tak menyangka, ada yang tega berbuat jahat terhadap keponakannya. Terlebih, perbuatan itu dilakukan teman-temannya
CA sudah berulang kali. Kalau sama saya budneya bude awakku loro kabeh.