TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Kondisi korban luka bakar kebakaran sumur minyak Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, dikabarkan mulai membaik.
Pasalnya, kebakaran sumur minyak yang terjadi Minggu (17/8/2025) siang tersebut menewaskan tiga warga, di antaranya Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50).
Kemudian dua korban, Heti (30) dan anak balitanya AD (2), masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta.
Baca juga: Kebakaran Sumur Minyak Blora Jadi Peringatan, Polisi akan Tindak Tegas Pengeboran Minyak Ilegal
Bupati Blora, Arief Rohman, mengatakan kondisi dua korban luka yang dirawat saat ini mulai membaik.
"Untuk korban luka yang dirawat di rumah sakit itu ada dua orang. Ibu-ibu dan satu anak. Informasinya kondisinya sudah agak membaik," jelasnya, Rabu (20/8/2025).
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri, mengatakan untuk jumlah pengungsi saat ini total ada 300 KK, dengan 750 jiwa.
Warga diungsikan ke beberapa posko pengungsian, yang telah didirikan.
"Kalau untuk pengungsi ada 300 KK dengan 750 jiwa tersebar di beberapa titik rumah-rumah warga, kemudian kita juga buat tenda pengungsian di balai desa, dan di lapangan voli untuk pengungsi," paparnya.
Hari keempat Rabu (20/8/2025) pukul 15.22 WIB, kebakaran sumur minyak tersebut belum bisa dipadamkan.
Baca juga: Hari Keempat Api Sumur Minyak di Blora Masih Berkobar, Wakapolda Perintahkan Polisi Bantu Warga
Api masih tampak berkobar-kobar, dengan asap hitam tebal membumbung tinggi.
Sejumlah eksavator tampak membuat tanggul dengan tanah, dibangun meninggi mengelilingi titik sumber api.
Sementara itu, tampak juga tim dari Labfor Polda Jateng, juga mulai bekerja menyelidiki penyebab kebakaran sumur minyak tersebut.(Iqs)