TERNYATA Inilah Penyebab 3 Siswa SMP Purworejo Pukuli dan Tendang Siswi di Kelas, Kini Tersangka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga pelaku perundungan siswi SMP Purworejo

TRIBUNJATENG.COM - Polisi akhirnya menetapkan tiga siswa SMP di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang merupakan pelaku bullying terhadap seorang siswi sebagai tersangka.

"Tiga pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka hari ini," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iskandar F Sutisna saat dikonfirmasi di Semarang, Kamis (13/2/2020).

Kasus dugaan perundungan berupa penganiayaan terhadap salah seorang siswa SMP tersebut ditangani oleh Polres Purworejo.

Iskandar  menyebut, para pelaku dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

Peristiwa perundungan itu terungkap setelah video penganiayaan terhadap seorang siswi SMP di Kecamatam Butuh, Kabupaten Purworejo, tersebut beredar di media sosial.

UPDATE: Polisi Umumkan Status Gender Lucinta Luna, Sejak Desember 2019 Diakui Sebagai Perempuan

Tunggakan Pajak Kendaraan Mencapai Rp 450 Miliar, Ini Yang Dilakukan Bapenda Jateng

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Tangis Histeris Keluarga Pasien BPJS Kelas 3 Wafat di Koridor RS

Kisah Unik Jodoh, Berawal DM Berisi Kalau Cowoknya Kelamaan Melamar, Saya Lamar: Gadis Ini Menikah

Dalam video tersebut, tiga siswa laki-laki memukuli dengan tangan, gagang sapu, dan menendang seorang siswi yang diduga terjadi di dalam ruang kelas.

Siswi yang dipukuli tampak diam saja sembari memegang perutnya yang terlihat kesakitan.

Sementara itu, ketiga siswa SMP tersebut senyum semringah saat menganiaya siswi tersebut.

Dari keterangan pelaku yang diperiksa oleh polisi, peristiwa itu diduga dilatarbelakangi rasa sakit hati ketiganya yang dilaporkan oleh korban kepada gurunya.

Korban mengadu kepada gurunya karena sempat dimintai uang oleh para pelaku.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bereaksi terkait hal itu.

Ia meminta agak pihak sekolah segera menyelesaikan persoalan itu. Namun, Ganjar juga minta ketiga pelaku perundungan diberikan konseling.

Sebelumnya diberitakan Kasus siswi dibully 3 siswa SMP Muhammadyah Butuh Purworejo mendadak viral setelah videonya beredar di media sosial. 

Kasus siswi dibully di Kecamatan Butuh Purworejo itu terjadi pada Rabu (12/2/2020) pagi hari. 

Sesuai informasi yang beredar, pihak siswi yang dibully melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian pada pukul 16.00 WIB. 

"Yang melapor seorang wanita," kata informan Tribunjateng.com yang meminta identitasnya tak disebutkan. 

Lebih lanjut,  dia enggan menjelaskan perempuan yang dimaksud serta detail pelaporannya. 

"Pelaporannya terkait penganiayaan siswa. Itu saja," tambahnya.

Belum diketahui mengapa jarak antara pelaporan dan kejadian begitu jauh, berselang beberapa jam.

Sumber itu menyebut identitas dan alamat masing-masing yang terlibat namun meminta disimpan mengingat pelaku dan korban sama-sama di bawah umur.

Dari keterangan sumber lain, diketahui bahwa pelapor adalah ibu korban.

Ibu korban mengetahui bullying terhadap anaknya setelah melihat video kejadian di tempat kerja pukul 10.00.

Dia kemudian pulang ke rumah memberi tahu suaminya atau ayah korban.

Mereka kemudian datang ke sekolah menanyakan kebenaran adanya perundungan tersebut.

Setelah mendapat jawaban, kemudian ibu korban melaporkannya ke Polsek Butuh.

Di Semarang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tak menyangka kali pertama mengetahui aksi bullying antarsiswa di SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo. 

Begitu melihat video yang viral tersebut, Ganjar berujar langsung menelepon kepala sekolah terkait. 

"Saya sudah telepon Kaseknya."

"Sudah ditangani sekolah, saya sedang minta detilnya," kata Ganjar dalam pesan singkat, Rabu malam. 

Ganjar mengatakan kasus tersebut sudah ditangani kepala sekolah dan polisi setempat. 

"Besok saya minta pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo turun untuk klarifikasi, sekaligus mengambil tindakan."

"Karena mereka masih anak-anak, saya minta diberikan konseling bersama ortunya,"tambah Ganjar.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial, video aksi bully tiga siswa kepada seorang siswi di dalam kelas salah satu SMP swasta Purworejo.

Kolase aksi bully di SMP Purworejo (istimewa)

Video berdurasi 28 detik itu beredar di media sosial, terutama Instagram dan WhatsApp Group.

Tak hanya menampar atau memukul, beberapa tendangan juga dilancarkan dalam video tersebut.

Ada juga yang memukul menggunakan gagang sapu ijuk.

Siswi bersangkutan hanya bisa duduk di kursi membenamkan kepalanya dalam-dalam ke meja.

Dia terdengar menangis tersedu-sedu.

Teman-temannya yang melakukan perundungan malah tertawa sambil terus berulah.

Berikut narasi yang dilampirkan dalam keterangan video itu.

"Tlg sebarin aduh benar sakit hati menangis mimin liat kaya gini.Kelakuan bejad anak² jaman sekarang

Sekolah tuh buat nuntut ilmu bentuk karakter supaya baik bukan malah kelakuan kaya preman

Ngebully anak org apalagi anak perempuan main pukul main tendang emang kalian pikir itu ga sakitt...

Tolong Viralkan biar anak² bego divideo ini di DO aja dari sekolahnya apalagi anak cewe yg dibully ini kekurangan ga kaya anak normal 

Kejadiannya di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah."

Tribunjateng.com pun mengonfirmasi kejadian itu ke Polres Purworejo.

Wakapolres Purworejo, Kompol Andis Arfan Tofani, yang dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Ya (kejadian di SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo), tapi untuk ininya baru kita dalami."

"Intinya dari Polres Purworejo baru mendalami kasus itu."

"Itu saja, infonya masih terbatas dulu karena kami perlu konfirmasi-konfirmasi, mas," jelasnya.

Kompol Andis menambahkan, Kapolres Purworejo sudah membentuk tim untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut.

Pada intinya, lanjut Andis, Polres Purworejo baru menerima laporan dan menindaklanjuti.

"Nanti dululah kalau masalah jumlah pelaku ya."

"Karena masih pendalaman," kata mantan Kapolsek Semarang Utara itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Siswa SMP Purworejo yang Pukuli dan Tendang Siswi Sambil Tersenyum Jadi Tersangka"

Berita Terkini