Selain itu, CIMB Niaga Syariah juga memiliki sistem online untuk pembelian obligasi pemerintah melalui CIMB Niaga Wealth Management System (WMS).
UUS ini juga sedang mengembangkan pembuatan SID investor melalui Go Mobile dan CIMB Clicks, untuk memudahkan investor yang berminat membeli obligasi pemerintah syariah tak perlu datang ke cabang.
Seluruh pengembangan layanan digital itu dikembangkan menggunakan infrastruktur CIMB. Sementara, layanan digital yang sudah dimiliki bank ini untuk memudahkan bertransaksi di antaranya sistem pembayaran QR, layanan Go Mobile, serta CIMB Clicks, yaitu pembukaan online rekening tabungan syariah dan deposito.
Layanan digital itu telah memberikan dampak positif bagi bisnis CIMB Niaga Syariah yang ditandai dengan peningkatan volume dana murah dari nasabah giro lembaga siswa dan tabungan usaha masjid.
Bank Syariah Mandiri (BSM) juga sudah menikmati hasil dari transformasi digital yang dilakukan. Pengembangan fitur digital mendorong peningkatan pendapatan fee based income sebesar 24,86 persen dari Rp 166,47 miliar pada 2018 menjadi Rp 207,86 miliar di 2019.
Direktur IT, Operation and Digital BSM, Achmad Syafii menyatakan, fee based income dari mobile banking berkontribusi tertinggi dengan pertumbuhan 88,03 persen menjadi Rp 51,64 miliar per Desember 2019. Hingga Desember 2019, user Mandiri Syariah Mobile mencapai 1,05 juta orang, dengan jumlah transaksi sebanyak 24 juta.
Tahun lalu, Bank Mandiri Syariah telah meluncurkan fitur pembukaan rekening online, digital branch, memperkaya fitur digital channel seperti tarik tunai tanpa kartu ATM, fitur-fitur pembelian, pembayaran termasuk QRIS, dan lain-lain. (Kontan/Dina Mirayanti Hutauruk)