"Setiap hari, dapur umum akan membagikan nasi sebanyak 9.000 ribu, baik kepada pengungsi ataupun warga yang terdampak banjir," tambahnya.
Terpisah, sebelumnya telah diberitakan Tribunjateng.com, akibat meluapnya dua sungai di Kabupaten Pekalongan, sebanyak 2.320 rumah terendam banjir, Kamis (20/2/2020).
Ribuan rumah yang terendam berada di 9 desa di Kabupaten Pekalongan.
Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti langsung meninjau posko pengungsian yang ada di Masjid Dupantek Tirto, Kamis (20/2/2020)
"Kami ingin memastikan para pengungsi itu dalam kondisi yang baik," kata Wabup Arini kepada Tribunjateng.com, Kamis (20/2/2020).
Menurutnya, untuk saat ini jumlah pengungsi sebanyak 240 orang dari Desa Pacar, Kecamatan Tirto.
"Kalau di tempat lain, ada rumah yang terendam namun masih dalam batas wajar tidak untuk mengungsi," ungkapnya.
Arini mengungkapkan, warga yang berada di tempat pengungsian sudah mendapatkan logistik dan perlengkapan kesehatan dari Pemkab Pekalongan.
"Untuk yang di tempat pengungsian, sepenuhnya logistik dan perlengkapan kesehatan disediakan oleh BPBD," ujarnya.
Pihaknya menegaskan, langkah awal yang di lakukan dalam menghadapi musibah banjir adalah tanggap darurat terlebih dahulu.
"Sampai akhir Februari 2020 musibah banjir ini adalah darurat terlebih dahulu."
"Apabila diperlukan, kami akan perpanjang keadaan darurat itu," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo mengatakan, banjir yang mengenangi di Kabupaten Pekalongan disebabkan karena curah hujan tinggi.
Sehingga pula terjadi luapan air sungai, terutama di Sungai Sragi dan Sungai Meduri.
"Hujan terjadi sejak Rabu (19/2/2020) sore dan yang mengungsi saat ini 240 orang dari Desa Pacar, Kecamatan Tirto."