TRIBUNJATENG.COM - Sejak adanya penangguhan dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi terhadap seluruh penerbangan ke negaranya karena khawatir dengan merebaknya virus corona Covid-19, membuat calon jemaah umroh asal Indonesia was-was.
Semisal, jemaah umrah asal Lampung sempat khawatir tak bisa masuk ke Mekah setelah pesawat mereka mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Sebab sampai di bandara, petugas langsung menyampaikan informasi bahwa Jeddah menutup seluruh penerbangan.
• KKB Papua Tembaki Mobil TNI hingga 2 Prajurit Terluka Seusai Antar Logistik Pembangunan Gereja
• Mulai 1 Maret Besok, Kereta Bandara Adi Soemarmo Solo Bertarif, Ini Besarannya
• Main Ke Kos Pacar, Gadis 16 Tahun Digilir Tiga Pemuda di Semarang, Satu Pelaku Masih Buron
• BREAKING NEWS: Kecelakaan di Tol Jatingaleh Semarang, Truk Tangki Solar Hangus Terbakar
• Persipura Telah Persiapkan Tim Selama 35 Hari Jelang Hadapi PSIS Semarang
“This is the first flight from Jakarta. All fligth closed to Jeddah,” kata Amirudin Sormin (Amir), salah satu jemaah Kanomas Lampung menirukan ucapan petugas itu.
Kompas.com berkomunikasi dengan Amir melalui Messeger Facebook, Sabtu (29/2/2020).
Memang saat pesawat mereka lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (27/2/2020) pukul 11.00 WIB, belum ada kepastian bahwa rombongan bisa masuk Mekah.
"Sebuah keputusan yang bikin ketar-ketir, belum ada jaminan bisa masuk Mekah. Bayang-bayang ditolak di Jeddah menyelimuti rombongan kami,” kata Amir.
Pemeriksaan kesehatan bandara
Di Bandara King Abdul Aziz, petugas mengarahkan rombongan ke tempat pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan ketat membuat rombongan menjadi deg-degan, karena jika mereka tidak lolos maka dipastikan tak bisa berumrah.
Sejumlah jemaah, menurut Amir, harus diperiksa ulang untuk memastikan benar-benar sehat. Belum lagi jemaah yang memiliki riwayat bepergian dari negara lain.
"Petugas Imigrasi bandara bahkan menahan rombongan asal Pakistan dengan pemeriksaan ketat,” kata Amir.
Rukun umrah selesai tapi belum tentu bisa ke makam Rasulullah
Rombongan Amir berjumlah 42 orang, 10 di antaranya berasal dari Lampung.
Beruntung rombongan terakhir itu masih diperbolehkan menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci.
Namun mereka belum mengetahui apakah dapat melanjutkan jadwal berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah.
“Semua rukun umrah sudah kami penuhi sejak tengah malam hingga pagi ini. Tapi belum ada jaminan, apakah kami diizinkan berangkat ke Madinah, ziarah ke makam kekasih Allah, Muhammad SAW,” kata Amir.