2 WNI Positif Corona, Ahli Terkejut Hasil Penelitian Manusia yang Rentan Meninggal Karena Covid-19
TRIBUNJATENG.COM - Presiden Jokowi baru saja mengumumkan kalau dua warga negara Indonesia terjangkit virus corona.
Ini menjadi berita heboh karena sebelumnya negara ini seolah kebal karena belum satu pun warganya yang tertular.
Itu menunjukkan kita harus senantiasa waspada terhadap virus mematikan ini.
• Bebas dari Sanksi Komdis PSSI, Gelandang PSIS Semarang Flavio Beck Bicara Soal Kondisinya
• Pasca Duel Persipura vs PSIS, Hari Nur Bicara Soal Tindakan Nakal Wamiaw, Ungkap Kekhawatirannya
• Tanpa Basa-basi, Ini yang Dilakukan Ahmad Dhani saat Ketemu Rhoma Irama, Bang Haji Kaget:Masya Allah
• 2 Minggu Putranya Meninggal, Ayah Ashraf Tulis Kesaksian untuk BCL: Bagaimana Itu Bisa untuk Bunga
Jumlah kasus positif infeksi virus corona Covid-19 masih terus meningkat di seluruh dunia.
Selain itu, angka kematian terus bertambah dan mengalami peningkatan signifikan di beberapa negara di luar China.
Dilansir dari Kompas.com, hingga Senin (2/2/2020) pagi, total kasus infeksi yang telah tercatat di seluruh dunia adalah sebanyak 88.227 kasus.
Dari kasus-kasus infeksi yang terjadi, ada 3.006 kematian yang terjadi di seluruh dunia dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 41.997.
Orang yang beresiko meninggal karena virus corona
Para ahli pun kemudian menyoroti orang-orang seperti apa yang paling berisiko meninggal dunia karena virus corona.
Dilansir dari Asia One, Minggu (1/3/2020), Organisasi Kesehatan Dunia menaikkan penilaian risiko globalnya ke tingkat tertinggi pada hari Jumat lalu.
Dengan adanya krisis kesehatan global semakin mendekati pandemi, virus corona sendiri dianggap WHO sebagai virus yang mudah menular dan tidak separah SARS.
Di antara mereka yang mudah terinfeksi virus adalah orang dewasa yang sudah berumur tua.
Juga orang dengan kondisi jantung yang sudah lemah atau hipertensi, menghadapi risiko yang lebih tinggi terhadap kematian karena virus corona.
Kesimpulan tersebut diambil dari statistik awal, termasuk dari penelitian yang mencakup lebih dari 72.000 pasien di China.