Kisah Wakapolda Nyamar Jadi Warga Biasa yang Lapor Polisi, Buntutnya Kapolsek Langsung Dicopot
TRIBUNJATENG.COM - Momen Wakapolda nyamar jadi warga biasa jadi perbincangan kalangan kepolisian di Polda Metro Jaya.
Sebab, di momen Wakapolda menyamar warga biasa saat itu, berujung Wakapolda mencopot kapolsek.
Diketahui, laporan polisi Wakapolda dicuekin saat Wakapolda menyamar warga biasa, alhasil Wakapolda copot kapolsek langsung.
• 2 WNI Positif Corona, Ahli Terkejut Hasil Penelitian Manusia yang Rentan Meninggal Karena Covid-19
• Isi Chattingan Driver Ojol dengan Istri Sebelum Nekat Bakar Diri Bersama Anaknya, Sempat Bawa Racun
• Pasca Duel Persipura vs PSIS, Hari Nur Bicara Soal Tindakan Nakal Wamiaw, Ungkap Kekhawatirannya
• 2 WNI Positif Corona, Ini Daftar Harga Masker Sejumlah Apotek di Semarang, Permintaan Membludak
Simak kisah Wakapolda nyamar jadi warga biasa buat laporan polisi, berujung Wakapolda copot kapolsek.
Ya, seorang kapolsek dicopot akibat mencueki Wakapolda Metro Jaya membuat laporan polisi.
Dalam peluncuran buku 'Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan' karya Suhardi Alius, 11 Maret 2013 lalu, Suhardi yang saat itu masih menjabat Kepala Divisi Humas Polri pernah bercerita saat dirinya menjabat Wakapolda Metro Jaya.
Seperti dilansir dari WartaKota, diceritakan suatu ketika Pak Hardi (nama samaran) yang juga seorang mantan Wakapolda sengaja berpura-pura sebagai warga biasa yang menjadi korban kejahatan.
Agar lebih meyakinkan, Pak Hardi saat itu hanya memakai sandal jepit, celana jeans dan kaus biasa.
Hal itu sengaja ia lakukan agar bisa mengetahui bagaimana para petugas di Polsek memberi pelayanan.
Lantas, ia pun melapor ke salah satu polsek setempat.
Tapi, apa yang ia alami sungguh di luar dugaan.
Pak Hardi malah dipingpong oleh petugas di sana.
Mendapat perlakuan itu, Pak Hardi tetap tidak membuka identitasnya.
Selanjutnya, ia mengikuti perintah dan melapor ke Pospol dan ia pun mendapat perlakuan yang berbeda.