Zaenal juga mengakui sejak ada pengumuman oleh Presiden bahwa ada dua WNI positif coronavirus, pembeli di warung Mbah Jo bertambah banyak.
Sampai dua kali lipat.
"Sejak Senin kemarin, mulai tengah hari sudah ramai sekali, nggak seperti biasanya. Saya sampai kuwalahan. Awalnya jadi tukang bikin minum, sejak itu harus numbuk rempah-rempah," kata Zaenal.
Sembari menumbuk jahe rempah, dia bercerita pada Senin pengunjung tumpah-ruah.
Selain pengunjung biasa, dia juga menceritakan pengunjung dari driver ojek online yang mendapat orderan semakin banyak.
“Saya nggak tahu ya, apa mungkin karena hujan maka banyak yang beli lewat ojek online.
Kemarin saya lihat bahkan ada yang sampai dicancel karena menunggu terlalu lama. Ya, gimana lagi kami juga kuwalahan,” ungkap pria asal Semarang itu.
Sang pemilik warung, Mbah Jo begitu orang-orang memanggilnya, menyampaikan sejak adanya kabar terkait virus corona pengunjungnya meningkat pesat.
Dia menduga dari kabar di media terkait rempah bisa jadi antivirus corona warungnya menjadi ramai, bahkan sangat ramai.
"Saya kira, ketika saya menciptakan minuman ini pada 1996 sekarang makin terasa manfaatnya.
Semoga benar-benar ada manfaatnya.
Namun, saya juga sering berpesan ke pelanggan jangan hanya percaya minum jahe rempah langsung tidak kena corona tapi juga harus dibarengi doa,” kata Mbah Jo.
Dia mengakui bahwa sejak ramai pemberitaan tentang corona, menu paling laris di warungnya adalah jahe rempah.
Dia juga mengungkapkan, kondisi warungnya sangat ramai tidak hanya kali ini, namun juga ketika ramai flu burung.
"Jahe rempah itu menu paling komplit. Jadi di situ tidak hanya jahe, banyak rempah ada kunir, temulawak, dan sebagainya,” ungkapnya.