TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penyebaran virus corona atau Covid-19 berimbas ke hampir semua sektor kehidupan.
Bahkan karena Covid-19 pemberangkatan jamaah haji juga terancam gagal.
Sejumlah calon jamaah haji pun pusing karena Covid-19.
• Imam Suroso Meninggal, Ganjar Kenang Almarhum: Humoris, Sering Guyon Anda Tidak Cocok Bekerja di Air
• 1 Balita di Purbalingga Dinyatakan Positif Virus Corona, Pernah Diajak Neneknya ke Jakarta
• Demi Hilangkan Wabah Virus Corona, Donald Trump Telepon Presiden China Xi Jinping, Ini Jawaban Xi
• Sudjiwo Tedjo Minta Presiden Jokowi Cuti dan Maruf Amin Pimpin Lawan Virus Corona, Ini Alasannya
Pasalnya sejumlah negara menerapkan lock down agar Covid-19 tak menyebar, tak terkecuali Arab Saudi.
Lock down yang diterapkan pemerintah Arab Saudi membuat keberangkatan jamaah haji tahun ini ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Alhasil, calon jamaah haji yang akan menuanikan ibadah ke tanah suci tahun ini dan tahun depan terkatung-katung.
Ketidak pastian jadeal keberangkatan, serta belum adanya edaran resmi dari pemerintah terkait keberangkatan, menambah kecemasan calon jamaah haji tanah air.
Aji Satrio (41) warga Sampangan Kota Semarang misalnya, yang recananya akan berangkat haji awal tahun depan.
"Saya akan berangkat bersama istri saya, dan edaran dari pemerintah tahun lalu keberangkatan kami dijadwalkan tahun depan," jelasnya, Jumat (27/3/2020).
Dilanjutkannya, karena wabah Covid-19 ia cemas tidak bisa menunaikan ibadah ke tanah suci.
"Bukan karena takut tertular, tapi takut kalau wacana pemerintah Arab Saudi terkait pembatalan pemberangkatan jamaah haji diperpanjang," paparnya.
Aji mengaku, hingga kini belum mendapatkan edaran resmi terkait keberangkatan ataupun pembatalan.
"Menurut saya, kemungkinan besar tidak akan dibatalkan, mungkin jadwalnya yang diubah," ucapnya.
Pria 41 tahun itu menceritakan, untuk mendapat kuota dan jadwal keberangkatan merupakan sebuah perjuangan.
"Saya dan istri mendaftar 2007 lalu dengan biaya Rp 45 juta perorang, harusnya berangkat tahun 2023.