TRIBUNJATENG.COM - Viral cuitan seorang ODP yang terancam diusir dari kontrakan, datang ke rumah sakit meminta surat negatif corona.
Cuitan tersebut diunggak seorang pengguna akun Twitter @LusiLouis.
Cuitan yang dibuat pada Jumat (27/3/2020) itu menceritakan kronologi kejadian tersbut.
Lusi menyebut, di hari sebelumnya seorang pasien orang dalam pemantauan (ODP) datang ke rumah sakit tempatnya bekerja.
• Peruntungan Shio Hari Ini Minggu 29 Maret 2020, Tahun Tikus Logam Imlek 2571
• Titi Kamal Kagumi Dian Sastro Sejak Remaja, Tak Menyangka Bisa Jadi Lawan Main di Film AADC
• Lakukan 7 Hal Ini Sebelum Masuk Rumah Untuk Menghindari Virus Corona
• Titi Kamal Takut Tularkan Virus ke Ibunda, Rela Tak Pulang dan Peluk Anak
Sambil menangis, pasien ODP tersebut memohon pihak RS untuk membuatkan surat pernyataan.
Surat tersebut berisi pernyataan bahwa dirinya negatif mengidap virus covid-19.
"Kemarin ada pasien ODP dateng ke rs tmptku kerja dengan nangis-nangis memohon untuk dibuatkan surat keterangan bahwa dia gak kena Covid-19," cuitnya.
Melihat pasien yang menangis pihak RS pun menanyakan kenapa.
Pasien ODP akhirnya bercerita tentang dirinya yang terancam diusir dari kediamannya.
Pasien dan suaminya yang tinggal mengontrak tersebut dianggap meresahkan masyarakat.
Pasalnya masyarakat sekitar khawatir dirinya dan suami bisa menuarkan penyakit.
"Saya diusir dari kontrakan saya, Dok. Kata yang punya kontrakan, saya meresahkan masyarakat krn bs nularin penyakit."
Bahkan dirinya diancam pemilik kontrakan apabila tak segera angkat kaki.
Sang pemiliki mengatakan dirinya dan keluarga akan digrebek apabila tak segera pindah.
"Yg punya kontrakan sampe blg kalo saya gamau keluar dari kontrakan,
silahkan tunggu warga datang utk menggrebek rumah dan mengusir."
Tak hanya diusir dari tempat tinggalnya, menjadi ODP juga berimbas pada pekerjaan sang suami.
Sang suami yang bukan merupakan ODP itu ikut terancam kehilangan pekerjaan.
"Suami saya pun diancam mau dipecat, Dok dari pekerjaannya. Saya sedih, Dok."
Meski sang suami tak berstatus ODP, namun lingkungan sekitar juga menganggapnya sebagai ancaman.
Hal itu membuat suaminya marah dan mengusirnya dari rumah.
"Gak tau harus berbuat apa dan tinggal di mana. Suami saya pun marah ke saya dan nyuruh saya keluar dari rumah.”
Curhatan pasien ODP itu pun membuat Lusi mengingatkan masyarakat untuk saling membantu.
Pasalnya menyandang status sebagai ODP atau pasien dalam pemantauan (PDP) bukanlah hal mudah.
Mereka harus mengisolasi diri dan jauh dengan orang-orang yang mereka sayangi.
Mengucilkan bukanlah solusi, apalagi mengusir dari rumah.
"Menyandang status ODP/PDP dan harus mengisolasi diri itu udh berat buat seseorang.
Tak bisakah kita meringankan beban org itu dengan gak ngomong hal-hal yg buruk, mengucilkan,
bahkan sampai mengusir org itu dari rumahnya?
Masyarakat harus membantu untuk saling meringankan beban." tutupnya,
(tribunjateng/non)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE
• Tadi Malam, 208 Orang Jemaah Masjid di Kebon Jeruk Dibawa ke RS Darurat Wisma Atlet
• Liga Inggris 2020 Temui Titik Terang, Ini yang Ditunggu-tunggu Fans Liverpool
• Dua Pekan Berlakukan KLB Corona di Solo, Wali Kota Hadi Rudyatmo Beberkan Hasilnya
• Dokter Tirta Kelelahan Tangani Virus Corona: Saya Tak Butuh Dikenang, Siap Mati Demi Negara Ini