Virus Corona Jateng

UPDATE Virus Corona Kudus: Dua Pasien Dalam Pengawasan Kasus Covid-19 di Kudus Melahirkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bayi - ibu dan bayi

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -- Dua warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) kasus Covid-19 melahirkan saat dirawat di RSUD Dr Loekmono Hadi Kudus.

Ibu dan anak pun langsung dipisahkan hingga hasil swab sang ibu keluar.

Direktur RSUD Dr Loekmono Hadi Kudus Abdul Aziz Achyar mengatakan, pihaknya tak memperhitungkan kondisi PDP yang datang dalam kondisi hamil.

Akibatnya, mereka merombat ruang bersalin dan ruang bedah stentral agar pasien bisa menjalani tindakan sesuai kondisi.

Aziz mengatakan, seorang ibu melahirkan dalam kondisi normal sementara seorang lagi melahirkan secara sesar.

Dampak Virus Corona di Kendal: Syukron: 20 Karyawan Telah Di-PHK

Beberapa Pabrik Tutup Sementara, Penjualan Mobil Nasional Diperkirakan Anjlok 40%

Rupiah Tertekan Faktor Eksternal hingga Aksi Net Sell Bisa Jegal IHSG

Rupiah Tertekan Faktor Eksternal hingga Aksi Net Sell Bisa Jegal IHSG

"Akhirnya, kami merombak ruangan bersalin, ruang bedah sentral, ruang nifas, dan Picunicu untuk bayi yang dalam kondisi sakit," jelas dia di Kudus, Rabu (8/4).

Dikatakannya, pasien tersebut melahirkan pada Minggu (5/4). Lantaran berstatus PDP, kedua ibu itu pun harus dirawat terpisah dengan buah hati yang baru dilahirkan hingga hasil swab keluar.

Meski begitu, Aziz memastikan, kedua pasien tetap bisa memberikan air susu ibu (ASI) tanpa kontak langsung dengan buah hati mereka, lewat cara memerah ASI.

"Sekarang, sudah banyak alat untuk memerah ASI yang elektronik atau pompa. Jadi, kami sarankan untuk tidak menyusui secara langsung," jelas dia.

Menurutnya, kondisi berbeda jika kedua PDP berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Lantaran tak memiliki gejala, ibu dan anak bisa dirawat dalam satu ruangan.

"Sedangkan untuk kasus pasien positif Covid-19 yang melahirkan, selain ibu dan anak dipisahkan, bayi tersebut juga harus diswab. Jadi, penanganannya berbeda-beda," ujar dia.

Dia pun mengimbau PDP tersebut juga dirawat terpisah saat dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah nanti. Hanya saja, terkait pengawasan ini, dia menyerahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kudus.

"Untuk penanganan di rumah, nanti diserahkan ke Dinkes yang mengatur. Karena, satu pasien ini rencananya akan pulang," jelasnya.

‎Informasi yang didapat Aziz, ada PDP lain yang dalam kondisi akan melahirkan. Saat ini, kata dia, ada dua rumah sakit yang telah siap menangani kelahiran pasien tersebut, yakni RSUD Dr Loekmono Hadi Kudus dan RS Mardi Rahayu.

‎Sementara itu, Juru Bicara Covid-19 RS Mardi Rahayu Kudus, Yuliana Wara menyampaikan, telah menyiapkan dua ruangan untuk menangani proses kelahiran bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan PDP.

Halaman
123

Berita Terkini