Wabah Virus Corona

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Pasien PDP Dibawa ke Dukun Katanya Disantet Bukan Virus Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemakaman

TRIBUNJATENG.COM -- Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Sungguh tragis, nasib yang dialami wanita yang berprofesi sebagai baby sister di Jakarta ini.

Karena menderita sakit dan sungguh disayangkan sang majikan yang tahu kondisi seperti itu tidak membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa apakah terjangkit covid-19 atau atau tidak.

Mungkin tidak mau kena resiko, dirinya sengaja mengantarkan pulang sang pengasuh bayinya ke desa kelahirnannya di Madiun Jawa Timur.

Akhirnyan wanita sampai di desanya, sayang bukannya dibawa ke puskesmas malah dibawa ke dukun alternatif dan dibilang kena santet. 

Akhirnya seorang warga asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berjenis kelamin wanita dan namanya berinisial L (23) meninggal dunia. Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun!

Warga Sebut Suara Dentuman Jelas Banget, PVMBG Sebut itu Bukan Letusan Krakatau & Beri Penjelasan

VIDEO Detik-detik Rekaman Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Berlarian ke Tempat Tinggi

Pengakuan Warga Kalianda: Gunung Karkatau Keluarkan Asap Berbentuk Cendawan

HEBOH! Polisi Gagalkan Pesta Seks di Hotel , Dalam 2 Kamar ada 8 Pria dan 6 Gadis ABG Tanpa Busana

L dari Jakarta dan baru saja mudik ke kampung halamannya itu, menghembuskan napas terakhir saat menyandang status pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19).

Camat Kare, Tarnu Ashidiq mengatakan, korban bekerja sebagai baby sitter selama delapan tahun di Jakarta.

Karena sakit, korban dipulangkan majikannya ke kampung halaman, pada Sabtu (4/4/2020).

Menurut sang majikan, L sudah sakit selama hampir satu minggu.

“Korban dipulangkan oleh majikannya dan diantar langsung dengan mobil pribadi.

Informasinya korban dipulangkan karena sakit demam berdarah,” kata Tarnu dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Jumat (10/4/2020).

Setiba di rumah, korban tidak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat oleh keluarga.

Selama tiga hari di rumah, L merasakan badannya lemas, tidak mau makan, dan sulit diajak berkomunikasi.

Khawatir dengan kondisi L, orangtuanya membawa L ke Gresik untuk mendapatkan pengobatan alternatif oleh orang pintar, Selasa (7/4/2020).

Di tempat pengobatan itu, L dinyatakan tidak sakit terjangkit corona.

Namun, sakit yang diderita karena disantet orang.

Hal itu terlihat dari korban yang muntah darah.

“Saya mendapatkan informasi hasil pengobatan di Gresik.

Disebutkan korban bukan sakit corona, tetapi karena dibuat orang karena yang bersangkutan muntah darah,” ujar Tarnu.

Tak menunjukan perbaikan, pada Rabu (8/4/2020) pagi, L yang masih dalam kondisi lemas dibawa orangtuanya ke puskesmas.

L kemudian dirujuk ke RSUD dr Soedono karena riwayat korban yang pulang bekerja dari zona merah corona.

Di rumah sakit, korban kembali mengalami muntah-muntah lalu diopname.

Kondisi kesehatan korban makin menurun dan akhirnya meninggal dunia, Kamis (9/4/2020) pukul 16.00 WIB.

Jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

Terpisah Juru Bicara Satgas Percepataan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun,

Mashudi mengatakan, korban sudah dimakamkan dengan prosedur pemakaman jenazah corona di kampung halamannya.

“Meninggal tadi sore dan langsung dimakamkan Jumat (10/4/2020) dini hari dengan SOP pemakamanan jenazah corona,” kata Mashudi yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (10/4/2020) pagi.

Keluarga Korban Karantina Mandiri

Keluarga dan warga yang kontak langsung dengan L diminta mengarantina diri secara mandiri.

“Alhamdulillah, keluarganya semuanya dalam kondisi sehat,” kata Tarnu.

Tarnu tim Puskesmas Kare bersama Dinkes Kabupaten Madiun sudah mentracing riwayat kontak korban.

Bahkan keluarga korban sudah melakukan karantina mandiri untuk mengantisipasi penyerbaran Covid-19.

Lanjutnya, sebelum korban meninggal, tim dari Kecamatan Kare bersama BPBD Kabupaten Madiun melakukan penyemprotan disenfektan di rumah korban dan rumah tetangga sekitar.

Tarnu menyayangkan tindakan majikan korban yang memulangkan korban dalam kondisi sakit.

Semestinya korban tetap dirawat di rumah sakit hingga sembuh, bukan malah dipulangkan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang PDP Covid-19 Mudik: Disangka Korban Santet karena Muntah Darah hingga Nyawanya Tak Tertolong

Berita Terkini