Berita Semarang

Warga Suwakul Kini Ketakutan Ditolak Perawat Jika Sakit, PPNI Jateng: Kami Jamin

Penulis: akbar hari mukti
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPW PPNI Jateng, Edy Wuryanto saat ditemui di kantornya, Kabupaten Semarang, Senin (13/4/2020) siang.

Sebelumnya terkuak tidak semua warga Suwakul menolak pemakaman jenazah perawat RSUP Dr Kariadi Semarang yang meninggal karena corona di TPU Siwarak, Suwakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Saat ini warga Suwakul merasa was-was usai kejadian tersebut.

Salah satunya Muhammad Soleh (38), warga Dusun Suwakul, mengatakan sebenarnya tak semua warga RW 08 Suwakul menolak pemakaman jenazah perawat RSUP Kariadi meninggal karena corona di TPU tersebut, Kamis (9/4/2020) lalu.

"Hanya ada oknum mengaku perwakilan warga Suwakul menolak pemakaman itu, membuat nama Suwakul menjadi buruk," paparnya.

Ia menjelaskan dampak setelah kejadian penolakan pemakaman itu terasa oleh warga Suwakul.

Di antaranya kecaman di sosial media yang mengalir deras.

"Kecaman di sosmed baik kepada individu penolak, maupun ke seluruh warga Suwakul sangat banyak terjadi," jelasnya.

Selain kecaman di sosial media, menurutnya keresahan warga Suwakul ialah apabila suatu saat mereka sakit dan harus dibawa ke rumah sakit.

"Warga was-was apabila suatu saat nanti sakit tidak ada perawat yang mau merawat. Juga jika saat mau berobat ke manapun ditolak karena mengecek KTP ternyata warga Suwakul," kata dia.

Maka ia pun meminta maaf kepada warga Indonesia atas kejadian penolakan tersebut.

Juga ia meminta warga Indonesia khususnya perawat dan tenaga kesehatan di Indonesia tidak memukul rata bahwa semua warga Suwakul menolak pemakaman perawat di TPU nya.

"Kami meminta jangan dipukul rata ini ulah warga Suwakul, karena hanya segelintir oknum yang menolak, artinya tidak semua menolak," harapnya.

Sementara Ketua RW 08 Suwakul, Daniel Sugito mengungkapkan keluarga almarhum Nuria Kurniasih sudah meminta izin kepada dirinya yang juga menjabat sebagai ketua TPU.

"Sudah diizinkan, kami juga mengajak pengurus makam mengajak penggali liang kubur," jelasnya sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Dia juga mengirim pesan kepada ketua RT di RW 08 untuk menginformasikan adanya pemakaman tersebut.

Namun, tiba-tiba ada sekelompok orang menolak pemakaman tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini