TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Dalam masa pandemi corona seperti sekarang ini, masyarakat diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah, termasuk untuk bepergian ke luar kota, luar negeri, apalagi ke wilayah zona merah.
Namun, ternyata masih ada masyarakat yang enggan jujur terkait riwayat penyakit ataupun perjalanan mereka.
Sehingga penyebaran virus corona pun semakin meluas.
• Maia Estianty dan Irwan Mussry Tak Ingin Punya Anak, Sepakat Menikmati Masa Tua
• Positif Corona, Pensiunan di Semarang Ini Naik Motor ke Tempat Karantina, Warga 1 Gang Diisolasi
• Perempuan Tergeletak di Pinggir Jalan di Cilacap yang Dievakuasi Ternyata Alami Gangguan Jiwa
• Liverpool Bernafas Lega, Ini Kesepakatan Klub Peserta Liga Inggris soal Masa Depan Kompetisi
Seperti kabar yang beredar belum lama ini, puluhan tim medis di RSUP dr Kariadi Semarang terkonfirmasi positif corona.
Penyebabnya diduga bersumber dari pasien yang menutupi riwayat kesehatan dan perjalanannya.
Imbasnya, puluhan tim medis tersebut harus melakukan isolasi mandiri di Hotel Kesambi Hijau, Semarang.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Kepala Instalasi ICU Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal, Arda Aulia Fajri, mengimbau agar masyarakat ketika ada riwayat perjalanan ke luar daerah untuk memberikan informasinya.
Bisa ke RT setempat, bidan, Puskesmas, atau langsung ke rumah sakit.
Supaya pihak tenaga medis bisa mendeteksi lebih dini apakah ada kemungkinan terpapar virus Corona atau tidak.
"Saya berharap dan memohon kepada masyarakat sendiri atau pihak keluarganya mau jujur terkait riwayat perjalanan mereka.
Karena ini sangat penting, kami bisa mendeteksi apakah ada kemungkinan tertular virus atau tidak.
Sehingga masyarakat harus lebih peduli, jangan meremehkan, dan jangan takut," ungkap Arda, pada Tribunjateng.com, Minggu (19/4).
Maka dari itu, lanjut Arda, diharapkan masyarakat mulai lebih peduli dengan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya keluarga sendiri tapi juga yang ada di sekitarnya.
Terutama jika ada yang habis bepergian ke luar atau daerah zona merah.
Jangan sungkan untuk langsung lapor ke tenaga medis baik perawat, dokter, dan bagian administrasi rumah sakit.