Virus Corona Jateng

Banyak Warga Tak Jujur Terkait Riwayat Perjalanan, Arda : Saya Mohon Pihak Keluarga Juga Menginfokan

Penulis: Desta Leila Kartika
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Kepala Instalasi ICU Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal, Arda Aulia Fajri, saat ditemui Tribunjateng.com di sela acara penyerahan bantuan oleh Polres Tegal, Jumat (17/4).

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Dalam masa pandemi corona seperti sekarang ini, masyarakat diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah, termasuk untuk bepergian ke luar kota, luar negeri, apalagi ke wilayah zona merah.

Namun, ternyata masih ada masyarakat yang enggan jujur terkait riwayat penyakit ataupun perjalanan mereka.

Sehingga penyebaran virus corona pun semakin meluas.

Maia Estianty dan Irwan Mussry Tak Ingin Punya Anak, Sepakat Menikmati Masa Tua

Positif Corona, Pensiunan di Semarang Ini Naik Motor ke Tempat Karantina, Warga 1 Gang Diisolasi

Perempuan Tergeletak di Pinggir Jalan di Cilacap yang Dievakuasi Ternyata Alami Gangguan Jiwa

Liverpool Bernafas Lega, Ini Kesepakatan Klub Peserta Liga Inggris soal Masa Depan Kompetisi

Seperti kabar yang beredar belum lama ini, puluhan tim medis di RSUP dr Kariadi Semarang terkonfirmasi positif corona.

Penyebabnya diduga bersumber dari pasien yang menutupi riwayat kesehatan dan perjalanannya.

Imbasnya, puluhan tim medis tersebut harus melakukan isolasi mandiri di Hotel Kesambi Hijau, Semarang.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Kepala Instalasi ICU Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal, Arda Aulia Fajri, mengimbau agar masyarakat ketika ada riwayat perjalanan ke luar daerah untuk memberikan informasinya.

Bisa ke RT setempat, bidan, Puskesmas, atau langsung ke rumah sakit.

Supaya pihak tenaga medis bisa mendeteksi lebih dini apakah ada kemungkinan terpapar virus Corona atau tidak.

"Saya berharap dan memohon kepada masyarakat sendiri atau pihak keluarganya mau jujur terkait riwayat perjalanan mereka.

Karena ini sangat penting, kami bisa mendeteksi apakah ada kemungkinan tertular virus atau tidak.

Sehingga masyarakat harus lebih peduli, jangan meremehkan, dan jangan takut," ungkap Arda, pada Tribunjateng.com, Minggu (19/4).

Maka dari itu, lanjut Arda, diharapkan masyarakat mulai lebih peduli dengan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya keluarga sendiri tapi juga yang ada di sekitarnya.

Terutama jika ada yang habis bepergian ke luar atau daerah zona merah.

Jangan sungkan untuk langsung lapor ke tenaga medis baik perawat, dokter, dan bagian administrasi rumah sakit.

"Kami tidak bosan mengimbau masyarakat untuk melakukan jaga jarak minimal 1 meter, selalu menggunakan masker, dan tidak melakukan kegiatan ke luar kota atau luar daerah.

Sedangkan untuk nutrisi supaya kuat, bisa minum vitamin C, atau jus yang sehat," jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi, dr. Guntur Muhammad Taqwin menambahkan, untuk mencegah atau menanggulangi tenaga medis di tempatnya yang kontak erat dengan pasien corona, pihaknya langsung melakukan Rapid Test.

Semisal nanti hasilnya positif, pihaknya akan langsung melakukan Isolasi mandiri di ruang yang sudah disiapkan yaitu ruang Jatayu, RSUD dr Soeselo Slawi.

"Kemarin yang sudah kami mapping ada riwayat kontak erat dengan pasien corona ada sekitar 51 tim medis.

Sedangkan yang sudah melakukan Rapid Test ada sekitar 8 orang dan hasilnya negatif.

Adapun ini masih proses pemeriksaan untuk semuanya tidak hanya dokter, perawat, tapi juga satpam, driver, dan lain-lain," imbuh Guntur. (dta)

Polri Tangkap 13 Napi Program Asimilasi yang Dibebaskan Kemenkumham

Ini 4 Fakta Munculnya Ribuan Cacing di Solo dan Klaten

Todong Wanita di Angkot, Eks Napi Asimilasi Virus Corona Ini Ditembak Mati Polisi

Ada Tamu Positif Virus Corona, Dinkes Periksa Kesehatan Warga 1 Dusun di Kabupaten Semarang

Berita Terkini