TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang memberlakukan aturan untuk setiap penumpang transportasi milik Pemerintah Kota Semarang wajib mengenakan masker mulai Rabu (22/4/2020). Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19.
Plt Kepala BLU Trans Semarang, Hendrix Setiawan mengatakan, pihaknya sudah menyosialisasikan hal ini kepada para pengguna Trans Semarang.
Diharapkan, mereka bisa menaati kebijakan tersebut.
• Polisi Iba Lihat Kondisi Rumah Pencuri Beras 5 Kg, Kursi dan Meja Saja Tidak Punya
• Viral Unboxing Kasur Spring Bed Harga Murah, Ketika Dibongkar Isinya Bikin Murka
• 12 Quotes dan Kata-kata Bijak RA Kartini untuk Wanita Indonesia
• 20 Ucapan Selamat Puasa Ramadhan 2020/1441 H untuk WA WhatsApp, Instagram dan Facebook
"Kami sudah sosialisasi sejak dua pekan lalu, semua pengguna Trans Semarang harus memakai masker," tegas Hendrix, Selasa (21/4/2020).
Selain diwajibkan menggunakan masker, lanjut Hendrix, penumpang Trans Semarang juga wajib dicek suhu tubuh.
Penumpang yang memiliki suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat celcius tidak diperbolehkan menaiki armada.
Ada sembilan titik keberangkatan yang akan dilengkapi dengan thermal gun, yaitu halte Mangkang, Penggaron, Sisemut, Terboyo, Pelabuhan Tanjung Emas,Tawang, Cangkiran, Meteseh dan Terang Bangsa.
Lima halte transit juga disediakan thermal gun yaitu di Balai Kota, Imam Bonjol, Simpang Lima, Elisabeth, dan Kagok.
"Dua halte lagi yakni Kariadi 1 dan 2 juga akan dilengkapi thermal gun," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia memaparkan, Trans Semarang juga menerapkan physical distancing dengan mengatur tempat duduk di halte maupun di armada.
Dia meminta pengguna jasa dapat mematuhi kebijakan yang telah ditetapkan.
"Saya imbau masyarakat ikuti tiga protokol kesehatan tersebut.
Jika tidak memenuhi persyaratan, tidak boleh naik," ucapnya.
Trans Semarang, kata Hendrix, juga sudah melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 dengan melakukan penyemprotan disinfektan di dalam bus sebelum atau usai beroperasi dan di halte setiap malam, menyediakan hand sanitizer, menyiapkan tempat cuci tangan di halte Balai Kota, serta menerapkan pelayanan dua shift setiap pagi dan sore.
"Layanan pagi pukul 05.45 hingga 11.30 sedangkan layanan siang pukul 14.00-17.00," bebernya.