Virus Corona Jateng

Pemkot Semarang Akan Bentuk Pos Pantau untuk Pencegahan Corona, Jika Tak Berefek Berarti PSBB

Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi

"Kami berhentikan. Cek ukur suhu tubuh dan lain-lain untuk memantau mereka aktivitas logsitik atau mudik.

Kalau logistik silakan, kalau mudik saya rasa perlu teguran," ujarnya.

Dalam perwal nanti, Hendi menjelaskan, pihaknya juga akan mengaktifkan peran RT dan RW untuk mengingatkan masyarakat supaya melakukan karantina diri.

Lingkup RT diminta memasang portal dan saling mengingatkan tetangganya agar tidak keluar jika tidak ada kepentingan mendesak.

Sementara, bagi warga yang masih harus bekerja di luar, pihaknya tidak melarang namun mengimbau agar prinsip social ataupun physical distancing tetap harus diterapkan selama bekerja di mana pun berada.

"Misalnya, bekerja di pasar, kami sudah lakukan penyemprotan di semua pasar.

Setelah itu, orang jualan harus pakai masker, siapin tempat cuci tangan,

setelah bertransaksi dengan uang harus cuci tangan.

Itu yang akan kami kawal supaya virus terputus dan covid-19 semakin turun," sebutnya.

Selanjutnya, melalui perwal itu, Hendi juga akan melakukan pembatasan unit usaha di Kota Semarang.

Konsep-konsep tersebut akan diterapkan dengan melibatkan daerah sekitar Kota Semarang.

Jika perwal ini bisa berjalan efektif dan membuat tren covid-19 semakin menurun, maka akan diteruskan.

Sebaliknya, jika perwal ini tidak berefek, pihaknya akan memberlakukan PSBB untuk Kota Semarang.

"Konsep ini akan dijalankan dengan melibatkan hinterland Kota Semarang.

Warga Kendal, Demak yang bekerja di kawasan industri Semarang, saya rasa masih bisa berjalan seperti biasa.

Halaman
123

Berita Terkini