Wabah Virus Corona

Diskusi dengan Najwa Shihab, Nadiem Makarim Prihatin dengan Daerah Tertinggal Belum Ada Listrik

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sesi wawancara antara Mendikbud dengan Najwa Shihab.

Nadiem Makarim menjawab:

1. Pembelajaran nomor satu adalah terjadi gap atau ketidakrataan pendidikan di Indonesia. Ada beberapa daerah (daerah tertinggal) yang perlu dibantu.

2. Pembelajaran jadi tidak optimal. Tentu karena wabah ini mengharuskan dilakukan pembelajaran daring. Pembelajaran tatap muka langsung memang jauh lebih efektif. Tetapi kini dikombinasikan dengan pembelajaran daring akan jauh lebih efektif.

"Mau secanggih apapun teknologi, tapi ujung-ujungnya yang melakukan perubahan ialah guru. Kini guru dan orang tua yang melakukan perubahan itu," tegas Nadiem.

Prihatin pada daerah tertinggal

Namun lebih mirisnya, menurut Nadiem Makariam, program Belajar dari Rumah yang berkolaborasi dengan TVRI Nasional belum optimal.

Sebab, selain ada daerah tertinggal yang tidak terjangkau jaringan internet, ada juga daerah yang tidak terjangkau listrik.

Atau ada keluarga yang tidak memiliki TV.

"Tidak terbayangkan ketika kita di Jakarta melihat daerah lain belum ada akses listrik," ucap Mendikbud Nadiem.

Di akhir diskusi, Nadiem Makarim memberikan pesan bahwa dalam situasi seperti ini, maka semua orang harus melihat ini bukan bencana, tetapi sebagai pembelajaran.

"Kita jangan melihat suatu bencana, tapi akan jauh lebih berguna jika digunakan untuk belajar, belajar sains, kesehatan, pendidikan dan teknologi. Tapi terpenting ialah mengenai diri kita sendiri dan hati nurani," tandas Nadiem.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulĀ "Diskusi Mendikbud dan Najwa Shihab, Ini Dampak Positif-Negatif Corona di Dunia Pendidikan"

Berita Terkini