Rydha dan suami membawa bayinya ke Rumah Sakit Umum Aisyah Pariaman.
Tapi, karena keterbatasan alat medis, Isyana dirujuk ke RSUP M Djamil Padang menggunakan mobil ambulans milik RSU Aisyah Pariaman.
Dalam ambulans itu juga ikut tenaga medis dari RSU Aisyah Pariaman.
Saat tiba di RSUD M Djamil Padang, Isyana ternyata tak langsung mendapatkan penanganan medis.
Rydha menyebut, bayinya ditolak dengan alasan ruangan anak penuh.
Padahal, pihak keluarga mendapatkan informasi ruangan perawatan anak tak penuh sebelum berangkat ke Padang.
"Padahal, sebelum berangkat ke Padang sudah dapat informasi kalau ruangannya tidak penuh."
"Informasinya, bangsal anak dalam keadaan sepi," jelas Rydha.
Setelah berdebat dengan petugas RSUP M Djamil Padang, Isyana akhirnya diizinkan masuk Instalasi Gawat Darurat.
"Satu jam lebih anak saya di ambulans."
"Bahkan oksigennya sampai habis di mobil (ambulans)."
"Setelah berdebat dengan petugas akhirnya mereka terima," kata Rydha.
Perdebatan Tim Medis
Setelah diizinkan masuk ke Instalasi Gawat Darurat, bayi mungil itu ditangani sesuai prosedur pasien Covid-19.
Rydha mengatakan, beberapa tenaga medis RSUP M Djamil sempat berdebat dengan keputusan itu.