TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikabarkan sempat terlibat ketegangan dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Keduanya bersitegang saat membahas masalah data penerima bansos.
Cerita moment bersitegang antara Muhadjir Effendy dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu disampaikan Menko PMK.
• NASA Merilis Foto Mimas, Bulannya Planet Saturnus yang Menawan Dilapisi Es
• Keliling Naik Porsche Bagikan Kardus Berisi Uang, Tom Liwafa: Respons Video Prank Ferdian Paleka
• Film Sobat Ambyar Akan Jadi Persembahan Terakhir Didi Kempot Bagi Dunia Hiburan Indonesia
• Foto Terbaru Adele Bikin Penggemar Tak Percaya Itu Dia: Yang Benar Saja!
Penyebabnya adalah data bantuan sosial ( bansos) bagi warga miskin terdampak Covid-19 di Ibu Kota, dikutip Tribun Jogja dari kompas.com.
"Kami dengan DKI sekarang sedang tarik-menarik cocok-cocokan data (penerima bansos).
Bahkan, kemarin saya dengan Gubernur agak tegang, agak saya tegur keras Pak Gubernur (DKI)," ujar Muhadjir dalam sebuah diskusi yang digelar secara virtual pada Rabu (6/5/2020).
Peristiwa itu berawal dari rapat kabinet terbatas virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo bersama sejumlah kepala daerah, beberapa waktu lalu.
Dalam rapat, Anies melaporkan bahwa data warga miskin terbaru di DKI Jakarta mencapai 3,6 juta orang.
Anies, sebut Muhadjir, saat itu mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengurus bansos bagi 1,1 juta warga di wilayahnya.
Sementara 2,5 juta orang sisanya akan mendapatkan bansos dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.
Muhadjir pun telah berkomitmen dengan kesepakatan tersebut.
Kemensos telah mengecek 2,5 juta orang miskin di DKI Jakarta.
Setelah proses verifikasi, mereka terdiri dari 1,3 juta kepala keluarga (KK).
Setelah itu, bansos yang didistribusikan pertama adalah dari Pemprov DKI.
Pada momen inilah Muhadjir merasa ada yang tidak beres.