TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta mempermudah persyaratan bagi calon mahasiswa kurang mampu dan atau terdampak Covid-19 yang hendak kuliah di perguruan tinggi itu melalui program Bidikmisi atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Dr Sutoyo, lulusan SMA/SMK/MA berprestasi yang mempunyai KIP Kuliah dan keluarganya mempunyai Kartu Perlindungan Sosial (KPS) serta masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH), bisa langsung mendaftar ke Unisri yang sudah dibuka sejak akhir April 2020, baik secara online maupun langsung.
Bagi yang tidak mempunyai KIP Kuliah, keluarga dari calon mahasiswa bisa mengurus surat keterangan tidak mampu (SKTM) di desa/kelurahan setempat dan diketahui pihak kecamatan dan dinas sosial.
SKTM yang didisposisi dinas sosial setempat itu sebagai pengganti KIP Kuliah.
Selain itu, kata Sutoyo, program bea siswa bidikmisi atau yang sekarang disebut KIP Kuliah juga diperluas.
Tidak hanya bagi para fresh graduade dan lulusan satu tahun lalu, lulusan dua tahun lalu juga masih bisa mendaftar.
Bagi penerima beasiswa Bidikmisi atau KIP Kuliah, uang SPP selama delapan semester digratiskan dan masih akan mendapatkan uang saku.
"Sebenarnya persyaratan bagi calon mahasiswa baru program beasiswa Bidikmisi atau KIP Kuliah di Unisri masih sama seperti tahun-tahun lalu. Hanya saja kini ada beberapa item yang dipermudah persyaratanya," kata Sutoyo selaku penanggung jawab panitia penerimaan calon mahasiswa baru.
Di samping beasiswa bidikmisi atau KIP-Kuliah, di Unisri juga terdapat berbagai beasiswa bagi calon mahasiswa baru.
Seperti beasiswa dari Bank Indonesia (BI), beasiswa BPMKM, serta PPA dan BBM.
Selain menyediakan banyak beasiswa, seluruh mahasiswa yang kuliah juga diasuransikan.
"Unisri adalah satu-satunya perguruan tinggi swasta di Soloraya yang dipercaya Bank Indonesia dalam penyaluran beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu tapi berprestasi," kata dia. (*)