Berita Sragen

80 Pedagang di Dua Pasar Sragen Jalani Rapid Test

Penulis: Mahfira Putri Maulani
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen lakukan pemeriksaan Rapid Test ke sejumlah pedagang.

Pemeriksaan tersebut dilakukan ke 80 pedagang di dua pasar yakni, Pasar Bunder Sragen dan Pasar Gondang.

Pemeriksaan dilakukan oleh tim dari DKK sebanyak lima orang dengan lengkap menggunakan APD hazmat di pos kesehatan Pasar Bunder.

Salah satu pedagang, Sundari (46) menyampaikan dirinya secara sukarela mengajukan rapid test.

"Pak lurah kan keliling menanyai pedagang siapa yang mau rapid test, saya mau dan daftar," katanya.

Sundari yang juga pedagang plastik tersebut menyampaikan selama ini dirinya dalam kondisi sshat.

Warga Gebang, Kecamatan Masaran tersebut selama ini mengaku khawatir dengan adanya virus Corona yang semakin merebah.

"Rasa khawatir pasti ada apalagi dengan kondisi pasar sekarang ini ditambah kasus Covid-19 semakin banyak," katanya.

Dilakukan pemeriksaan rapid test teresebut, Sundari berharap hasilnya negatif.

Kepala DKK Sragen Hargiyanto menyampaikan dilaksanakan screning kepada pedagang ini bersifat sukarela dimana hasil akan segera keluar selang beberapa jam.

"Rencana maksimal dilakukan pemeriksaan kepada 50 orang di satu pasar, hasil siang hingga sore akan langsung terlihat," kata Hargi ketika memantau pelaksanaan rapid test.

Pihaknya juga berencana besok pagi akan kembali melakukan rapid test kepada pedagang sayur keliling kepada kurang lebih 20 orang.

Hargi juga menyampaikan alasannya mengapa dipilih pasar sebagai pemeriksaan rapid test karena ditakutkan ada transmisi lokal pasien positif Covid-19.

"Karena semakin banyaknya pasien positif Covid-19 di Sragen ditakutkan mereka yang positif melakukan transmisi lokal di mana pasar sebagai salah satu indikasi penyebaran," kata Hargi.

Dalam pemeriksaan rapid test ini diambil sampel darah oleh para petugas DKK dan darah tersebut akan diuji lab di DKK.

"Kita disini hanya ambil sampel darah saja, untuk uji laboratorium akan kami lakukan di DKK," katanya.

Sementara jika hasil rapid test ada yang reaktif, Hargi menyampaikan akan dilakukan swab test.

Hargi menyampaikan tidak ada kekurangan dalam penyediaan rapid test selama karena telah dianggarkan APBD dan beberapa bantuan.

Usai dilakukan pengambilan sampel darah, APD hazmat yang digunakan para tim dari DKK langsung disemprot cairan disinfektan lalu dibuang.(uti)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE: 

Berita Terkini