Berita Regional

Pengakuan Aneh Pemilik Uang Palsu Rp 2,96 Miliar, Cari Orang Pintar Ingin Ubah Upal Jadi Uang Asli

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Tasikmalaya, AKBP Hendria Lesmana, bersama Kepala KPBI Tasikmalaya, Heru Saptaji, merilis pengungkapan uang palsu senila hampir Rp 3 miliar, di Mapolres, Rabu (13/5/2020).

TRIBUNJATENG.COM, TASIKMALAYA - Pengakuan aneh dilontarkan pemilik uang palsu senilai Rp 2,96 miliar.

Mereka ke Tasikmalaya mencari orang pintar yang mampu mengubah uang palsu menjadi uang asli.

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Siswo De Cuellar Tarigan, mengungkapkan, para tersangka pembawa uang palsu hampir Rp 3 miliar, saat disergap sedang mencari orang pintar.

Berkah PSBB, Polisi Temukan Uang Palsu Rp 2,96 Miliar Saat Cek Mobil di Check Point Cikunir Tasik

Aksi Terbaru Jan Ethes Cucu Jokowi Naik Sepeda London Taxi Dikenal Mahal, Segini Harganya

ABG Perekam Video Anak Berkelahi di Tuntang yang Jadi Viral Minta Maaf

BREAKING NEWS: Pejabat Pemkot Salatiga Positif Corona, Puluhan Orang Dilakukan Rapid Tes

"Mereka itu, kan, orang Jakarta, Tangerang, dan Cianjur. Saat kami tangkap di check point Cikunir, Singaparna, sedang mencari orang pintar," kata Kasatreskrim, di Mapolres, Rabu (13/5/2020).

Para tersangka yang berasal dari Jakarta, Tangerang, dan Cianjur tersebut tengah mencari orang pintar yang bisa mengubah uang palsu menjadi uang asli.

"Pada saat kami sergap di check point Cikunir, Singaparna, mereka tengah mencari-cari orang pintar yang punya kemampuan mengubah uang palsu jadi uang asli," ujar Hendria.

Diberitakan sebelumnya, jajaran Polres Tasikmalaya yang tengah melaksanakan Operasi Ketupat Covid-19 Lodaya di check point Cikunir memberhentikan sebuah Kijang kapsul berplat F 1763 AQ yang ditumpangi dua tersangka, MD dan MS, warga Jakarta dan Tangerang.

Di luar dugaan saat memeriksa bagian dalam kabin ditemukan dua ransel uang pecahan Rp 100.000.

Curiga bahwa uang tersebut paslu, petugas mengontak Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Tasikmalaya.

Petugas KPBI yang tiba di lokasi memastikan uang pecahan Rp 100.000 yang setelah dihitung berjumlah 29.600 lembar itu ternyata uang palsu.

Petugas akhirnya menggelandang kedua tersangka ke Mapolres berikut barang bukti.

Dari pengembangan penyelidikan, petugas Satreskrim menangkap lagi dua tersangka lain. Yakni NF dan JU.

Keduanya warga Jakarta dan Tangerang.

Cari Orang Pintar

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Siswo De Cuellar Tarigan, mengungkapkan, sudah sekitar tiga bulan para tersangka pemilik uang palsu hampir Rp 3 miliar mencari-cari orang pintar.

"Menurut pengakuan tersangka MD dan MS, mereka sudah tiga bulan mencari orang pintar yang bisa merubah uang palsu jadi uang asli," kata Siswo, seusai rilis pengungkapan uang palsu tersebut di Mapolres, Rabu (13/5/2020).

Para tersangka, termasuk dua tersangka lain yakni NF dan JU yang ditangkap belakangan, sudah mencari-cari keberadaan orang pintar tersebut ke sejumlah tempat di Jabar.

Hingga akhirnya mereka dapat informasi tentang adanya orang pintar di kaki Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, yang bisa memenuhi harapan mereka.

"Sebelum ke Tasikmalaya, mereka sempat mencari-cari orang pintar di sejumlah tempat di Jabar, termasuk menemui orang pintar di Tangerang. Namun ternyata gagal mengubah uang palsu tersebut jadi asli," ujar Siswo.

Siswo mengatakan, pihaknya tidak sampai detail menanyakan di mana persisnya orang pintar yang akan mereka tuju di kaki Gunung Galunggung tersebut.

"Tidak sampai sedetail itu. Yang jelas sebelum sampai ke tujuan, kawanan ini keburu ditangkap di check point Cikunir, Singaparna," kata Siswo.

Saat petugas memeriksa bagian dalam kabin mobil yang mereka tumpangi, ditemukanlah dua tas ransel yang ternyata berisi uang palsu tersebut.

Kronologi

Jajaran Polres Tasikmalaya menyita hampir 30.000 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 saat menggeledah sebuah mobil di check point Cikunir, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (12/5/2020) pukul 18.30.

Selain mengamankan uang palsu senilai hampir Rp 3 miliar berikut kendaraan Kijang kapsul bernopol F 1763 AQ, petugas juga mengamankan empat warga Tangerang, Jakarta dan Cianjur.

Kapolres Tasikmalaya, AKBP Hendria Lesmana, didampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Tasikmalaya, Heru Saptaji, saat memberikan keterangan pers di Mapolres, Rabu (13/5), mengatakan penyitaan mobil Kijang pembawa uang palsu senilai hampir Rp 3 miliar itu sekitar pukul 18.30.

"Saat itu anggota kami yang bertugas di check point Cikunir mencegat mobil Kijang tersebut karena berplat luar Tasikmalaya. Untuk cek masker serta physical distancing," kata Kapolres.

Petugas lainnya memeriksa kendaraan termasuk di dalam kabin. Petugas menemukan dua ransel di jok belakang. "Ketika dibuka ternyata isinya uang. Petugas kami curiga dan menyuruh mobil menepi," kata Hendria.

Setelah diperiksa secara seksama, petugas mencurigai uang yang terdapat dalam dua ransel hitam itu uang palsu. "Kami mengontak pihak BI untuk memastikan keasliannya," ujar Kapolres.

Petugas BI yang tiba di lokasi langsung melakukan pemeriksaan.

Semua yang ada di situ terkejut, ternyata uang dua ransel senilai Rp 2,96 miliar itu dipastikan palsu.

"Dua orang yang ada di dalam mobil langsung kami tangkap. Keduanya berikut barang bukti langsung digiring ke Mapolres untuk diproses lebih lanjut," ujar Kapolres.

Dari pengembangan penyelidikan, jajaran Satreskrim menangkap lagi dua tersangka lainnya. Mereka adalah MD, NF, MS dan JU, warga Jakarta, Cianjur dan Tanggerang.

Para tersangka akan dikenai pasal 36 ayat 2 UU nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun dan denda maksimal Rp 10 miliar.

 Tak Sempat Edarkan

Kapolres Tasikmalaya, AKBP Hendria Lesmana, memastikan bahwa para tersangka pemilik uang palsu senilai Rp 2,96 miliar tidak sempat mengedarkannya.

Karena itu warga diimbau tidak resah.

"Dari pengakuan para tersangka, belum ada yang diedarkan.

Karena memang motif mereka ingin mengubah uang palsu itu jadi asli.

Jadi saya mengimbau warga tetap tenang," kata Kapolres saat rilis pengungkapan kasus uang palsu tersebut, di Mapolres, Rabu (13/5).

Karenanya, kata Kapolres, para tersangka berupaya mencari ke sana kemari keberadaan orang pintar yang bisa memenuhi harapan mereka.

"Tapi seperti diketahui, saat mereka datang ke Tasikmalaya, keburu ditangkap di check point Cikunir, Singaparna," ujar Hendria.

Kasus tersebut, kata Hendria, masih terus dikembangkan.

Terutama upaya melacak dari mana para tersangka mendapatkan begitu banyak uang palsu tersebut.

Yakni 29.600 lembar pecahan Rp 100.000.

"Kami masih terus berupaya mengembangkannya. Para tersangka masih diperiksa intensif," kata Kapolres.

Pengungkapkan kasus uang palsu hampir Rp 3 miliar ini berawal ketika petugas Operasi Ketupat Cobid-19 Lodaya Polres Tasikmalaya menghentikan mobil Kijang kapsul nopol F 1763 AQ di check point Cikunir, Singaparna.

Saat memeriksa kabin mobil, secara mengejutkan petugas menemukan begitu banyak uang yang disimpan di dalam dua tas ransel.

Curiga itu uang palsu, petugas meminta bantuan petugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Tasikmalaya.

Petugas KPBI memastikan uang di dalam dua ransel itu ternyata uang palsu.

Dua penumpang mobil, MD warga Jakarta dan MS warga Cianjur, akhirnya digelandang ke Mapolres berikut barang bukti.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pengakuan Tersangka Uang Palsu Hampir Rp 3 Miliar, Cari Orang Pintar Mau Ubah Uang Palsu Jadi Asli

Viral Tokek Panjang 45 Cm di Magelang Dijual Seharga Rp 10 Miliar, Uang Tunai Pembelian Dipamerkan

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Tabrak Lari Truk Vs Motor, 3 Orang Satu Keluarga Tewas

Nining Kaget Ada Orang Asing Masuk Ke Rumah, Bilang Cari Monika lalu Minta Sprei dan Panci

Ashanty Batuk dan Ngaku Sesak Nafas, Dokter Sarankan Scan Paru, Aurel Panik

 

Berita Terkini