TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Pabrik Cipta Rasa Kecap Cap Tomat Lombok yang sempat ditutup karena Pemiliknya dinyatakan positif Covid-19, kembali beroperasi dan aktif memproduksi lagi mulai Senin (18/5/2020) bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Tegal ke 419.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur PK Cipta Rasa Kecap Cap Tomat Lombok, Harjanti (54), yang saat ini menggantikan posisi suami sebagai pengelola pabrik bersama anaknya.
Dijelaskan, setelah suami dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit, Harjanti langsung mengikuti anjuran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, untuk mengadakan karantina komunal bagi 35 karyawan yang bekerja di pabrik nya.
• Viral Foto Patung Didi Kempot Akan Dipasang di Stasiun Balapan Solo, Ini Faktanya
• Bocah Hanyut di Sungai Serayu Banjarnegara Ditemukan di Banyumas
• 10 Menit, Wanita Muda Ini Guling-guling di Jalan Raya, Bangkit Lalu Jalan Sempoyongan
• Promo Superindo Hari Kerja 18-21 Mei 2020, Khong Guan Diskon 50 Persen, Ini daftar Lengkapnya
Namun khusus untuk karantina komunal yang dilaksanakan di Bekas Puskesmas Penusupan ada sebanyak 16 orang karena mereka berasal dari daerah tersebut. Dan semuanya dinyatakan negatif Covid-19.
"Setelah suami saya dinyatakan positif Covid-19 sampai meninggal dunia, pabrik memang sementara waktu kami tutup.
Namun, karena dukungan semuanya baik dari pihak Puskesmas Penusupan, tim medis, pemerintah, dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, kami bisa bangkit kembali untuk membuka usaha.
Saya sangat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," tutur Harjanti, pada Tribunjateng.com, Senin (18/5/2020).
Ditanya mengenai nasib karyawan nya di pabrik kecap, Harjanti menegaskan, semua pekerja di tempat nya yang berjumlah 35 orang tidak ada yang di PHK.
Meski sempat tutup, diakui oleh Harjanti Ia masih bisa menjalankan bisnisnya, bahkan melebarkan sayap dengan membuka UD Sinar Mulya untuk melengkapi.
"Selama karyawan libur, saya sudah berkoordinasi dengan Depnaker mereka tetap saya beri gaji, namun seperempat dari gaji biasanya.
Begitu juga dengan THR, karyawan mendapat penuh namun saya ansur dua kali. Jadi pertama sebelum lebaran, dan setelah lebaran diselesaikan ditambah dengan bingkisan," ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Harjanti sekaligus ingin mengklarifikafi berita yang beredar di salah satu media.
Dalam berita tersebut, menyebutkan bahwa anaknya yang bernama Ivan Adi Nugraha (27), di isolasi di rumah sakit.
Padahal kenyataannya Ivan tidak sampai di isolasi di rumah sakit tapi hanya di rumah.
"Jadi anak saya memang melakukan Rapid Test, hasil awal negatif, kedua positif, dan setelah diambil tes swab nya hasil menunjukan negatif. Tapi proses tersebut dilakukan di rumah, tidak di rumah sakit.
Namun di salah satu Portal berita menyebutkan kalau anak saya di isolasi di rumah sakit. Makannya saya ingin mengklarifikafi bahwa anak saya menjalani masa isolasi mandiri di rumah, bukan rumah sakit seperti yang diberitakan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Penusupan, Taryana menambahkan, setelah 16 karyawan tersebut dianyatakan negatif Covid-19.
Pihaknya memberikan edukasi kepada pihak pabrik kecap, kalau dirasa ingin kembali beroperasi maka harus menjalankan seluruh protokol kesehatan yang dianjurkan.
Di antanya yaitu semua karyawan wajib mengenakan masker bila sedang dalam area pabrik atau pun sedang melakukan proses pengerjaan.
Sebelum melakukan aktivitas, karyawan harus mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir. Dan yang tidak kalah penting yaitu menjaga jarak satu sama lain (Physical Distancing).
"Selain karyawan, kami juga melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area pabrik, dan itu rutin kami adakan setiap seminggu sekali.
Tujuannya tentu suapaya karyawan bisa beraktivitas kembali seperti biasa, bisa memiliki penghasilan lagi dengan menerapkan protokol kesehatan, " ujarnya. (dta)
• Promo Superindo Hari Kerja 18-21 Mei 2020, Khong Guan Diskon 50 Persen, Ini daftar Lengkapnya
• 10 Menit, Wanita Muda Ini Guling-guling di Jalan Raya, Bangkit Lalu Jalan Sempoyongan
• Foto-foto TKI Tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang, Langsung Dikarantina di Srondol