Penjagaan dilakukan setiap malam.
"Warga ada yang menjaga di kebun, pinggir jalan.
Hal ini terjadi setiap malam, " pungkasnya.
Sementara itu Kepala Desa Karangcegak, Eko Rastono menuturkan belum bisa membutikan secara akurat fisik pocong yang meneror desanya.
Namun teror yang saat ini terjadi adalah melempari atap rumah.
"Kadang ya dengar orang lewat. Kadang juga diliatin bentuknya putih namun saat dekati lari, " tutur dia.
Dikatakannya informasi dari desa-desa lain yang sering meneror bentuknya pocong.
Namun untuk di desanya sendiri belum ada yang memberikan fakta adanya pocong tersebut.
"Kalau kami dengar awal kejadian itu di Desa Candinata, " tutur dia.
Ia mengatakan teror lempar batu di desanya telah terjadi secara berturut-turut selama empat hari.
Hal ini tentunya warga gerah dan mengadakan ronda.
"Tanpa laporan dan adanya informasi yang beredar di media sosial jajaran Polsek Kutasari juga turun ke lapangan mengecek kebenaranya, " imbuhnya.
Hanya Isu
Sementara itu, Camat Kutasari Endi Astono menuturkan setelah dicek oleh Polsek maupun Koramil teror hanya isu belaka.
Hal tersebut tidak dipastikan kebenarannya.