Virus Corona Jateng

Rapid Test Massal di Sragen Dimulai Hari Ini

Penulis: Mahfira Putri Maulani
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Rapid Test secara masif di seluruh kecamatan di Kabupaten Sragen mulai dilakukan hari ini, Senin (1/6/2020)

Kecamatan Sambirejo menjadi kecamatan pertama yang dilakukan rapid test.

Rapid test dilakukan secara menyeluruh ke segala lapisan masyarakat mulai dari pedagang, pembeli, satgas Covid-19, ibu hamil, Pelaku Perjalanan (PP) hingga tokoh masyarakat.

Priyadi (41) warga Dukuh Kepoh RT 24 Desa Jetis Kecamatan Sambirejo salah satunya.

Priyadi merupakan PP, dirinya seorang pekerja proyek di Subang, Jawa Barat.

Priyadi sudah pulang ke kampung halaman tepat di masa karantina-nya yang berakhir hari ini yaitu dua minggu lalu.

"Saya baru pulang dua minggu lalu, baru saja selesai karantina mandiri, lalu dapat surat dari kelurahan untuk mengikuti rapid test ini," kata Priyadi kepada Tribunjateng.com.

Dengan adanya rapid test ini dirinya mengaku senang namun juga was-was. Senang karena dapat mengetahui kondisi tubuhnya terjangkit Virus Corona atau tidak.

"Tapi was-was juga sama hasilnya, takut kalo nauzubillah reaktif berarti anak-anak dan istri saya kan takutnya sudah tertular," lanjut dia.

Saat menjalani karantina mandiri dirinya mengaku tidak memiliki keluhan apapun seperti flu, batuk hingga panas tinggi. Setiap hari dirinya juga rutin mengecek suhu tubuhnya dan stabil.

Bekerja proyek di Subang menjadi satu-satunya sumber penghidupan keluarganya. Priyadi sudah merantau ke Subang dan Jakarta kurang lebih 10 tahun.

Akibat adanya Pandemi Covid-19 ini, dirinya kehilangan pekerjaan. Perusahaan yang biasanya mempekerjakannya kini juga tidak bisa memberi keputusan terkait pekerjaan Priyadi.

"Nggak tau ini balik lagi ke Subang atau engga. Kalau di Sragen ada pekerjaan ya saya tetap di Sragen, kalau tetap merantau tapi proyek belum ada kejelasan ya mending dirumah dulu," katanya.

Memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya menjual apa saja yang ada di kebunnya, mulai dari kunir, singkong dan apapun yang ada di kebunnya.

"Apa aja dijual yang ada di kebun, istri saya juga engga ada pekerjaan soalnya. Anak saya dua, umur 3 tahun dan 9 tahun," lanjut dia.

Priyadi sedikit lega karena dirinya memperoleh Bantuan Langsung Tunai Dana Desa senilai Rp 600 ribu per bulan.

Selama berumah tangga Priyadi mengaku baru kali ini mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dirinya bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah.

Rapid test ini dilakukan di empat desa namun sudah mencakup seluruh desa yang berada di kecamatan Sambirejo. Petugas yang dikerahkan campuran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dan Puskesmas Sambirejo.

Rapid Test tersebut ditinjau langsung oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, tidak hanya meninjau Yuni juga memberikan pemahaman terkait rapid test dan swab test.

"Jika hasil dari rapid test teman-teman ada yang reaktif, teman-teman harus menjalani tes selanjutnya yaitu swab test," kata Yuni kepada warga yang dilakukan rapid test.

Yuni menyampaikan hasil dari pemeriksaan ini akan rampung dalam sehari, namun untuk keterangan guna admistrasi yang dapat digunakan PP kembali ke perantauan membutuhkan waktu dua hari.

"Sbenarnya tidak perlu satu hari jadi, satu jam saja kalau tenaga medis kita cukup bisa. Tapi yang kita siapkan bukan hanya hasilnya namun surat sehat, administrasinya dan sebagainya untuk bisa digunakan PP kembali ke perantauan," katanya. (uti)

TONTON JUGA DAN SUBSCIRBE : 

Berita Terkini