Hasilnya, ia dinyatakan reaktif positif dan menjalani isolasi mandiri di rumah bersama sang suami serta anak.
Karena hasil menunjukkan reaktif positif, 19 dan 20 Mei 2020 Dewi menjalani swab test.
Sementara Panji dan anggota keluarga lainnya melakukan rapid test kedua.
Tapi, kata Panji, ia sekeluarga memutuskan menjalani swab test karena hasil tes menyatakan Dewi positif Covid-19.
"Pada 26 Mei kami semua melakukan swab meskipun selang beberapa hari lalu telah rapid."
"Tapi karena sudah ada hasil swab positif pada Dokter Dewi, kami tidak mau lagi rapid,
tapi swab terhadap anggota yang telah melakukan kontak dekat dengan Dokter Dewi," bebernya.
"Pada 1 Juni kami dinyatakan positif setelah hasil swab keluar," imbuh dia.
Bukan Aib
Bupati Melawi, Panji, mengatakan ia dan sekeluarga dinyatakan positif Covid-19 bukanlah sebuah aib.
Ia menganggap apa yang dialami dirinya dan keluarga adalah risiko sebagai pelayan masyarakat.
“Kami menyadari inilah konsekuensi atau risiko dari sebuah pekerjaan pelayanan kepada masyarakat yang kami emban."
"Kami dapat menerimanya dengan harapan dan percaya kepada Tuhan,” ujar Panji, dilansir Kompas.com.
Panji pun mengimbau masyarakat Melawi untuk menerapkan protokol kesehatan agar tidak mengalami nasib serupa. (*)
• Heboh Remaja 16 Tahun Digerebek Warga saat Berzina dengan Tukang Bakso
• Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu
• KRONOLOGI LENGKAP : Penangkapan Buronan KPK Nurhadi, Sewa Rumah Baru 2 Bulan
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cerita Bupati Melawi dan 6 Keluarganya Poistif Corona, Bermula dari Dokter Dewi