TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Wali Kota Pekalongan M Saelany Mahfudz menetapkan status tanggap darurat bencana banjir rob selama 14 hari.
Penetapan status tanggap darurat ini, mulai dari (4/6/2020) hingga (17/6/2020).
Adanya status itu, Pemkot Pekalongan akan menggelontorkan dana darurat untuk penanganan banjir rob baik untuk perbaikan infrastruktur maupun penanganan korban terdampak.
• Seolah Tak Pernah Takut Siapapun, Nyali Nikita Mirzani Pernah Ciut Setelah Dilaporkan Sosok Ini
• Mantan Kapolrestabes Semarang Brigjend Pol Abioso Kini Resmi Menjabat Wakapolda Jateng
• Dalam 2 Hari 15 Orang Positif Corona di Solo Raya, Wonogiri Jebol, Sukoharjo 3 Besar Jateng
• Viral Pemotor Tampar Perempuan Petugas SPBU, Netizen Serbu Akun Milik Terduga Pelaku
"Surat keputusan tanggap darurat bencana rob sudah saya tanda tangani dan dengan adanya status ini, maka akan lebih mudah untuk penanganan korban yang terdampak banjir rob," kata Wali Kota Pekalongan kepada Tribunjateng.com, Jumat (5/6/2020).
Menurutnya, dengan adanya status ini maka akan lebih mudah untuk penganggaran karena dana cadangan dapat diambil.
Sehingga akan lebih mudah untuk menanggulangi sarana dan prasarana akibat bencana banjir rob.
"Dana cadangan Kota Pekalongan memang terbatas, apalagi adanya virus corona. Sehingga, anggarannya akan kita sesuaikan dengan kajian," ujarnya.
Pihaknya juga menuturkan, banjir rob mulai terjadi di Kota Pekalongan terjadi pada (1/6/2020).
Selain itu, banjir rob ini juga disebabkan adanya veberapa tanggul jebol yakni di Bremi, Meduri, Pasir Sari, dan Slamaran.
Namun, saat ini kondisi tanggul telah tertangani warga secara darurat.
"Semua rumah di Kecamatan Pekalongan Utara terendam dan paling parah di wilayah Slamaran, Krapyak, Panjang Wetan, Degayu, dan Panjang Baru."
"Bahkan jalan-jalan yang ada di Kota Pekalongan seperti di Jalan Surabaya, Jalan Semarang, Jalan Pantiunus, Jalan WR Supratman, Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Merak juga ikut terendam banjir rob," tuturnya.
Pihaknya mengapresiasi kepada seluruh instansi yang telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Pemkot dan berbagai komunitas seperti Pekalongan Tanggap, Pekalongan Peduli, dan Pekalongan Rescue yang telah membantu mengevakuasi warga terdampak rob.
"Terima kasih pula kepada jajaran Brimob yang membangun dapur umum untuk menyiapkan makanan bagi para pengungsi dan warga terdampak rob," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan Saminta mengatakan, data saat ini warga yang terdampak banjir rob ada 7.700 kepala keluarga.