TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Mengantisipasi adanya penularan virus Corona (Covid-19) dari kluster Pasar Kobong Kota Semarang Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Semarang melakukan rapid test terhadap puluhan pedagang di Pasar Suruh Kabupaten Semarang, Senin (8/6/2020).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Semarang Hesti Wulandari mengatakan, rapid test dengan sasaran pelaku pasar karena mereka dinilai rentan terpapar virus Covid-19.
"Ini rapid tes massal kedua. Kenapa pedagang yang kami ambil sampling? Karena telah muncul kluster Pasar Kobong Kota Semarang. Mereka ini saling berinteraksi dan tingkat mobilisasi cukup tinggi," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (8/6/2020)
• Pasar Karangayu Semarang Ditutup karena Corona, Ganjar: Saya Apresiasi Pak Wali Kota
• BREAKING NEWS: Truk Trailer Terguling di Depan Makam Tugu Semarang
• Video Call dengan Pacar Sambil Bugil, Ternyata Direkam kemudian Diancam Disebarkan
• Kader Partai Tolak Mundur Lawan Anak Jokowi, Purnomo: Saya Terenyuh
Menurut Hesti, langkah rapid test pada pedagang juga bagian dari screening penularan Virus Corona di wilayah Kabupaten Semarang yang terbawa oleh pedagang ketika mobilisasi.
Ia menambahkan, selain Pasar Suruh pada hari ini turut diambil sampling melalui rapid tes diantaranya Pasar Kembangsari Kecamatan Tengaran, dan Pasar Projo di Ambarawa.
"Tertinggi kami ambil sampling di Pasar Projo Ambarawa sebanyak 50 orang. Karena luasan pasar lebih besar ketimbang di Pasar Suruh maupun Kembangsari hanya 40 orang," katanya
Secara umum kata Hesti, DKK Semarang telah melakukan rapid test kepada 1.250 orang mulai tenaga kesehatan, pelaku perjalanan, orang dalam pemantauan (ODP) dan kategori orang tanpa gejala (OTG) virus Corona.
Kepala Pasar Suruh Kabupaten Semarang Endang Sehati mengaku adanya rapid tes sangat membantu pengelola pasar terutama dalam merumuskan langkah ikutan apabila terdapat pedagang positif covid-19.
"Seandainya ada hasil mengarah ke virus Corona dengan adanya rapid tes ini kami bisa berbuat baiknya seperti apa. Apakah isolasi mandiri atau karantina agar tidak menyebar ke pedagang lain," ujarnya
Pihaknya menyatakan, guna mencegah penularan virus Corona didalam pasar telah diterapkan protokol kesehatan dengan pemasangan bilik disintektan pada areal pintu masuk.
Kemudian lanjutnya, operasional pedagang semula diperbolehkan berjualan sampai pukul 17.00 WIB sementara maksimal pada pukul 13.00 WIB.
"Kami juga wajibkan pedagang atau pembeli untuk memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan," jelasnya (ris)
• Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Turun Rp 12.000, Berikut Daftar Lengkapnya
• Info Gempa Hari Ini: Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Teluk Tomini Sulawesi Utara
• Meski Satu Partai, George W Bush Tak Akan Pilih Donald Trump di Pilpres AS 2020
• Dapat Laporan Kebakaran, Petugas Damkar Wonogiri Buru-buru Ke Lokasi, Ternyata Kena Prank