TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mantan fisioterapi PSIS Semarang, Dewan Widya Darma kembali membuka klinik fisioterapinya yang berlokasi di Kudus, setelah tutup di masa pandemi corona atau covid-19.
Kendati demikian, klinik miliknya tersebut sempat tak beroperasi selama dua pekan.
Kepada Tribunjateng.com, ia mengaku selama masa pandemi ini, juga berdampak pasa klinik fisioterapi miliknya yang mengalami penurunan jumlah pengunjung.
• Beredar Foto Kapal TNI AL KRI Usman Harun-359 Tempel Ketat Kapal Coast Guard China di Utara Natuna
• Kecelakaan Maut Innova Tabrak Pembatas Jalan Tol Hingga Tembus ke Kabin, 1 Tewas 5 Terluka
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 3 Pelajar SMA Tewas Kecelakaan Tertabrak Truk, Ini Kronologinya
• Instagram Sora Aoi Dibanjiri Komentar Netizen Indonesia, Pertanyakan Siapa Ayah Anaknya
Yang jelas, ia menegaskan jika dirinya memberlakukan protokol kesehatan ketat sesuai dengan anjuran pemerintah.
"Kita tentunya lebih menjaga kesehatan, yang dulunya tidak pakai APD, sekarang harus pakai APD.
Dan semua orang yang datang ke klinik, wajib pakai masker.
Ya karena ini klinik fisioterapi, intinya kita juga harus mengusahakan agar pasien bisa segera sembuh," kata lelaki berusia 31 tahun ini, Selasa (9/6/2020).
"Apalagi fisioterapi harus handeling (penanganan-red), jadi untuk protokolnya tetap mengikuti standar pemerintah," jelasnya.
Ia menambahkan, bila ada pasien yang kurang enak badan, pihaknya meminta agar pasien yang bersangkutan melakukan penjadwalan ulang fisioterapi.
"Kami sarankan istirahat dulu.
Yang merasa tidak nyaman atau kurang enak badan, memang kita sarankan untuk istirahat dulu.
Kecuali kalau yang benar-benar nyeri. Tapi tetap kita jaga jarak," jelasnya.
Di sisi lain, untuk menjaga agar tak terjadi penumpukan pasien di klinik yang ia beri nama Salam Medika Fisioterapi tersebut, Dewan mengatakan memberlakukan sistem appointment (Janji).
Kalau di klinik kami, misal di ruang tunggu mengikuti aturan physical distancing.
Kita juga terapkan appointment agar pasien tidak terlalu lama di ruang tunggu.
Kita jadwalkan dalam satu jam hanya ada tiga pasien. Jadi untuk mengurangi kerumunan juga," pungkasnya.
• Rumah Mewah Rp 80 Miliar Milik Tukul Arwana Digerebek, Ada Apa?
• Panji Petualang Tangkap Ular King Kobra Raksasa Pembunuh Sapi, Lebih Gede dari Garaga
• BREAKING NEWS: Pasien Positif di Boyolali Meroket Hari Ini, Kasus Pertama Balita Terinfeksi Corona
• Ada Kasus Positif Covid-19, Hendi Tutup 1 Swalayan di Kota Semarang