Perilaku tak waras Medlin yang demikian membuat Nurbaiti takut, karena ia berpotensi menjadi korban berikutnya.
Saking was-wasnya, ia selalu meminta ditemani pembantu lain ketika Medlin memanggilnya di atas pukul 21.00 WIB.
"Pokoknya kalau dipanggil di atas jam 9 malam, datangnya harus berdua. Walaupun yang dipanggil satu orang, datangnya tetap berdua karena takut," imbuh Nurbaiti.
Bahkan, Nurbaiti harus tetap waspada ketika hendak tidur. Ia lebih dulu memastikan pintu kamarnya terkunci rapat.
"Kalau istirahat malam, semua pintu yang mengarah ke kamar dikunci. Takut saja, takut ada yang masuk," kata dia.
Setelah kasus ini terbongkar, salah satu pembantu memutuskan kembali ke yayasan penyalur asisten rumah tangga.
Dibayar Rp 2 Juta
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan, Medlin kurang lebih sudah tiga bulan tinggal di sana.
Ketua RT 02/RW 03 Kelurahan Pulo, Widyo Utomo, saat ditemui di kediamannya, Rabu (17/6/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)
Warga sekitar curiga lantaran beberapa anak perempuan di bawah umur kerap masuk keluar rumah yang ditempati Medlin.
"Ciri-ciri fisik berbadan mungil dan pendek yang diperkirakan masih remaja (belum dewasa)," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (16/6/2020).
Berdasar laporan yang masuk, polisi menyelidiki dan menemui salah satu anak yang masuk ke dalam rumah Medlin.
"Kita berhasil mengamankan anak kecil berusia 15 tahun sampai 17. Setelah ditanyakan, dia baru di-booking oleh pemilik rumah untuk bersetubuh dengan pemilik. Ada tiga anak," kata Yusri.
Berbekal informasi tersebut, polisi menggeledah rumah tersebut dan mengamankan Medlin.
Menurut Yusri, PSK di bawah umur itu mendapat bayaran Rp 2 juta untuk memuaskan nafsu salah satu pimpinan BitClub Network itu.