TRIBUNJATENG.COM- Koordinator Lapangan (Korlap) aksi ANAK NKRI, Edy Mulyadi mengaku tidak tahu soal rencana pembakaran bendera PDIP.
Pembakaran bendera PDI-P itu terjadi saat aksi unjuk rasa penolakan atas RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/6/2020).
Lantas, Edy Mulyadi menjawab kejadian tersebut.
Menurutnya, aksi pembakaran bendera PDIP merupakan sebuah kecelakaan.
“Pembakaran bendera PDIP itu adalah accident. karena tidak ada rencana pembakaran bendera, apalagi bendera PDIP," ujarnya.
• Utang Rp 40 Juta Untuk Renovasi Rumah, Vina Meregang Nyawa di Tangan 2 Pemuda karena Tak Bisa Bayar
• Wajah 2 Jambret Demak Dibikin Bonyok Warga Semarang di Teras Indomaret Monginsidi Genuk
• Update Virus Corona Kota Semarang Sabtu 27 Juni 2020, Tembalang Tertinggi Mijen Paling Sedikit
Ketika ditanya darimana asal bendera itu, Edy Mulyadi mengaku tidak tahu.
"Saya korlap ada di mobil komando, saya tidak tahu siapa yang bawa, dapat darimana, memang dari awal tidak ada rencana bakar bendera PDIP," ujarnya.
"Berarti memang saat itu ada orang yang bahwa bendera PDIP?" tanya host Kompas TV.
Edy Mulyady mengaku tidak tahu oknum yang membawa bendera itu.
"Betul, ada dan saya tidak tahu yang bawa siapa," ujarnya.
Edy Mulyadi lantas mengaku tidak tahu soal rencana membakar bendera PDIP.
"Tapi kan anda korlap yang harus bertanggungjawab meskipun anda tidak tahu," sanggah host Kompas TV.
Mendengar hal itu, Edy Mulyadi mengaku ia terbawa antusiasme massa yang begitu bersemangat.
"Tidak ada rencana bakar bendera, jika saat itu saya menyetujui, saya melihat antusias massa, ribuan manusia, begitu semangat, " ujarnya.
Maksud saya menyetujui ketika ada prosesi pembakaran bendera itu, yang saya tahu adalah bendera PKI," imbuhnya.