Berita Semarang

DPRD Minta Pemkot Semarang Bikin Jalur Gowes: Biar Sepeda Tidak Semrawut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti Atikoh bersama warga masyarakat Semarang Gowes mengelilingi Kota Semarang dengan bersepeda mengenakan pakaian Jawa, Minggu (21/4/2019).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota Semarang dapat memfasilitasi para pesepeda yang mana jumlahnya kian banyak.

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman menilai, animo masyarakat menghabiskan waktu untuk bersepeda cukuk tinggi. Bahkan, kata dia, hamir 10 kali lipat dari sebelumnya. Hal ini yang mendorong perlunya dibuat jalur sepeda agar meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan.

"Menurut saya, peningkatannya luar biasa hampir 10 kali lipat. Saya sepakat untuk disiapkan jalur sepeda oleh Dishub Kota Semarang," ucap Pilus, sapaan akrabnya, Minggu (12/7/2020).

Saat Pacari Desta, Gisel Kaget Diminta Gantian Bayar Makanan

Satu Keluarga di Salatiga Positif Covid-19, Suami Kerja di Semarang Tulari Istri Ibu dan Bayi

Syahrini Ingin Undang Coldplay di Resepsi Pernikahannya, Ini Reaksi Reino Barack

Biodata Rizky Billar, Sosok Viral di Balik Pernikahan Dinda Hauw dan Rey Mbayang

Hanya saja persoalannnya, sambung Pilus, pembuatan jalur sepeda tidak dapat dibuat dalam waktu dekat karena sebagian besar anggaran diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.

Pihaknya akan mendorong pembuatan jalur sepeda pada anggaran perubahan nanti.

"Saya yakin dinas juga tidak ada anggaran. Kami akan dorong di perubahan nanti supaya sepeda tidak semrawut. Mobil dan motor juga tidak akan mengganggu, sehingga mereka merasa nyaman," tambahnya.

Dia melanjutkan, pembuatan jalur sepeda bisa dimulai di area perkotaan dimana jalan-jalan protokol merupakan kewenangan dari Pemkot, sementara jalur pantura merupakan kewenangan Pemerintah Privinsi dan Pusat.

Saat disinggung terkait perlu tidaknya pembuatan peraturan daerah (perda) yang mengatur tentang aktivitas bersepeda, menurutnya, perda dapat dibuat sepanjang jalur pesepeda sudah tersedia.

"Itu bisa ke arah perda setelah jalur sepeda dibuat. Mudah-mudahan anggaran perubahan nanti," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Danur Rispriyanto juga meminta Pemerintah Kota Semarang mengayomi semua pengguna jalan raya, termasuk para pesepeda.

Tren Gowes

"Menurut pengamatan saya, sepeda ini lagi booming. Bahkan, toko-toko sepeda kuwalahan melayani permintaan masyarakat. Di sisi lain, banyak netizen yang menghujat sepeda sekarang umpek-umpekan dan sebagainya. Karena itu, kami mendorong Pemkot bisa mengayomi semua pengguna jalan," terang Danur.

Dia berharap, Pemkot bisa membuatkan jalur sepeda khusus sehingga pesepeda ataupun pemakai jalan raya lainnya bisa memposisikan di jalur masing-masing.

Hal ini juga mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan, semisal terjadi kecelakaan.

Melihat kondisi jalan di Kota Semarang, pembuatan jalur khusus sepeda di Semarang, menurutnya, sangat memungkinkan.

Pembuatan jalur sepeda pun tidak menguras waktu yang lama.

Jalur sepeda bisa dibuat dengan tanda khusus berupa gambar atau garis dan diberi tulisan jalur sepeda.

"Jadi orang akan tahu. Saya lihat sepeda ramainya di pagi hari pukul 05.00 hingga pukul 07.00. Kalau sudah dibuat jalur sepeda, pengguna jalan lain tidak memarkirkan mobil disitu," ujar politikus Partai Demokrat.

Menurut Danur, selain jalur khusus sepeda, rambu-rambu khusus sepeda sangat diperlukan.

Di setiap traffic light atau lampu lalu lintas, juga perlu diberi area khusus sepeda. Hal-hal tersebut, kata dia, sudah di terapkan di kota-kota lain.

Harapannya, Kota Semarang juga bisa memberikan fasilitas itu.

(eyf)

Pasar Wage Purwokerto Langsung Ditutup, Ada Pedagang Positif Corona Pas Tes Swab

Wanita Cantik di Tegal Ini Tak Malu Jadi Peternak Sapi, Ini Kisah Suksesnya

12 Importir Sepakat Beli Gula Petani, APTRI: Jangan Jual di Bawah Rp 11.200 per Kilogram

Keluarga MJI Sesalkan Tembakan Densus 88 Mematikan: Mestinya Tembakan Peringatan atau Melumpuhkan

Berita Terkini