Berita Semarang

Keluarga MJI Sesalkan Tembakan Densus 88 Mematikan: Mestinya Tembakan Peringatan atau Melumpuhkan

Penulis: Agus Iswadi
Editor: Daniel Ari Purnomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjemputan jenazah terduga teroris di salah satu rumah sakit Kota Semarang. (dok. ISAC Solo)

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Keluarga terduga teroris berinisial MJI menyesalkan adanya penembakan yang mematikan dari Densus 88. 

Sekretaris ISAC, Endro Sudarsono berujar semestinya ada tembakan peringatan atau melumpuhkan.

"Menyesalkan penembakan yang berakibat anaknya meninggal dunia."

"Mestinya bukan tembakan mematikan tapi tembakan peringatan atau tembakan yang melumpuhkan," tulisnya dalam pesan singkat, Minggu (12/7/2020).

Saat Pacari Desta, Gisel Kaget Diminta Gantian Bayar Makanan

Syahrini Ingin Undang Coldplay di Resepsi Pernikahannya, Ini Reaksi Reino Barack

Harga Kapulaga Tembus Rp 250 Ribu Per Kilogram, Petani Banjarnegara Mendulang Untung

Satu Keluarga di Salatiga Positif Covid-19, Suami Kerja di Semarang Tulari Istri Ibu dan Bayi

Sebelumnya dikabarkan, terduga teroris berinisial MJI meninggal saat proses penyembuhan di rumah sakit Semarang.

Hal tersebut dikabarkan The Islamic Study and Action Center (ISAC) Solo.

Endro Sudarsono berujar MJI meninggal pada Sabtu (11/7/2020) petang.

"MJI dibawa ke RS Bhayangkara Semarang lalu dirujuk ke RS Kariadi pukul 19.00."

"Sabtu, 11 Juli 2020 sekitar pukul 19.30 orang tua MJI, bapak Kemis diberitau pihak kelurahan Cemani bahwa MJI meninggal dunia," kata Endro melalui pesan singkat, Minggu (12/7/2020).

Semula, pihak keluarga mempertanyakan penyebab kematian MJI. 

Apakah ditembak atau ada sebab lain? 

Endro mempertegas kematian MJI karena luka tembak. 

"Penjelasan dari Kombes Muhammad Sidik ada 2 luka tembakan."

"Di paha dan perut."

"Sudah ada tindakan operasi pembersihan proyektil namun nyawanya tidak tertolong," jelas Endro.

Halaman
12

Berita Terkini