Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Solo, Sugeng Riyanto mengaku kaget melihat kader PKS mengenakan baju yang mengisyaratkan dukungan terhadap seorang calon tersebut.
"Kita memaknai itu sebagai dinamika, bukan perpecahan (suara dukungan)," ucapnya.
Namun apa yang dilakukan kader tersebut tidak etis karena PKS saat ini memiliki hajat menggalang koalisi melawan pasangan Gibran-Teguh.
Lanjutnya, boleh saja sebagai Kaukus Muda PKS mengakomodasi terkait dukungan tersebut.
"Tapi ruang untuk mengekspresikan itu tidak seharusnya dilakukan di Ruang Paripurna," jelas Sugeng.
Dia mengungkapkan, sampai saat ini masih berproses dan belum diputuskan terkait langkah politik yang akan diambil PKS terutama dalam Pilkada Serentak Solo 2020.
"Arus utamanya, PKS sedang menggalang koalisi.
Tapi kita tidak menafikan ada yang mendukung Gibran," tuturnya.
Pada dasarnya, ketika keputusan partai ditetapkan, lanjut Sugeng, kader harus mengikuti apa yang telah diputuskan oleh partai.
"Saat ini masih berproses. Kita mendapat silaturahmi dari beberapa tokoh.
Baik yang mau ke AD 1 (Wali Kota), AD 2 (Wakil Wali Kota), atau pasangan AD 1 dan AD 2. Kita jaring, kita ajak bareng-bareng merealisasikan terwujudnya koalisi," pungkasnya. (Ais).
• Niat Puasa Arafah Besok Kamis 30 Juli Idul Adha 2020, Menghapus Dosa Setahun dan Dijaga dari Maksiat
• Kucing-kucingan Keberadaan Sapi Pemakan Sampah Jatibarang Semarang, Kadang Muncul Kadang Hilang
• Ini Janji Pasangan Bajo Jika Mampu Kalahkan Gibran dan Terpilih Jadi Wakil-Walikota Solo
• Pasutri Tewas Bersimbah Darah di Tegal, Diduga Terkait Bisnis Love Bird