TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Anggota DPRD Solo dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Didik Hermawan, memakai baju batik Gibran dalam rapat paripurna, baru-baru ini.
Apakah pemakaian baju 'Indonesia Raya' itu berimplikasi pada dukungan PKS terhadap Gibran?
Ketua DPW PKS Jawa Tengah, Abdul Fikri Faqih, menuturkan hasil rapat terakhir soal pilkada Solo pada awal pekan kemarin belum ada keputusan akan mengusung siapa kandidat yang akan diusung.
• Kader PKS Pakai Batik Gibran saat Rapat di DPRD Solo, Sugeng: Itu Berdampak Signifikan Ke Konstituen
• Mayat Tanpa Identitas di Kampung Kali Semarang Ternyata Mimin, Warga Pekunden
• BREAKING NEWS: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Warung Gule Kambing Kampung Kali Semarang
"Kami masih terus komunikasi dengan semua pihak, termasuk juga dengan Gibran. Tapi dukungan tidak," kata Fikri kepada Tribunjateng.com, Kamis (30/7/2020).
Yang jelas saat ini, lanjutnya, PKS terus menggalang koalisi agar ada rival Gibran. Diharapkan Pilkada Kota Solo tidak hanya diikuti satu pasangan melawan kotak kosong.
Menurutnya, PKS telah menisbatkan diri bagian dari umat. Karena itu, harus menampung suara-suara yang merasa kecewa, prihatin, jika pilkada hanya diikuti satu pasangan saja.
"Harus ada yang menampung aspirasi itu. Solo kan warna-warni, indeks pembangunan manusianya juga bagus. Jika hanya disuguhkan satu pilihan saja kan kasihan, tidak sehat bagi demokrasi," ujar pria yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini.
Selain itu, meskipun hanya memperoleh lima kursi di DPRD Solo, PKS merupakan peringkat kedua. Dimana peringkat pertama yakni PDI Perjuangan dengan perolehan 30 kursi.
Sedangkan 10 kursi lainnya dibagi empat partai: Golkar (3), PAN (3), Gerindra (3), dan PSI (1).
"Karena peringkat kedua, PKS punya tanggung jawab besar untuk menjadi penyeimbang, menyehatkan (demokrasi) Solo," ucapnya.
Sebagian besar partai yang memiliki kursi di parlemen Solo telah merapat ke barisan putra sulung Presiden Jokowi itu.
Ketika ditanya apakah jika gagal membentuk koalisi bakal mendukung Gibran, Fikri menegaskan belum tentu.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Jateng IX (Brebes, Tegal, Kota Tegal) ini yakin dinamika politik di Kota Bengawan terus berjalan hingga tahap pendaftaran pasangan calon untuk Pilkada 2020.(mam)