Dia menjelaskan, Kecamatan Wedung menjadi daerah yang paling terakhir mendapat pasokan air dari Waduk Kedungombo, Purwodadi.
Sehingga itu menjadi satu di antara faktor lain yang menyebabkan sawah di Kecamatan Wedung, khususnya di Desa Bungo, mengalami musim panen paling telat ketimbang kecamatan lain.
"Secara otomatis musim tanam ya juga telat. Faktor lain ya seperti curah hujan yang tidak tentu," katanya saat ditemui Tribunjateng.com, Rabu, (5/8/2020).
Sementara itu, Suyatno mengatakan sejak 2017, Desa Bungo mengalami musim panen paling telat lumayan panjang.
Pada tahun sebelumnya, panen di Bungo memang telat tapi dalam jangkau waktu yang berdekatan.
Sedangkan, pada saat ini, musim panen telat sebulan lebih ketimbang sawah-sawah di kecamatan lain di Demak.
Sebagaimana daerah agraris lainnya, musim panen memang paling ditunggu-tunggu.
Karena momen itu tidak hanya mendatang rezeki pemilik atau penggarap sawah, tetapi juga orang-orang yang kecipratan rezeki dari musim paneni ini.
Satu di antaranya orang-orang yang menawarkan jasa kuli panggul.
(yun)
• Musthofa Ajak Masyarakat Ikut Awasi Penyaluran Kredit di Tengah Pandemi
• Dr Agus Trihatmoko Sebut Buku Ekonomi Mukarabi Sudah Terbit Dalam 8 Bahasa
• Kospin Sekartama Siap Go Nasional Tahun Ini
• Peletakan Batu Pertama Revitalisasi Taman Pancasila Kota Tegal Direncanakan September 2020