TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) akan diramaikan oleh selebriti tanah air, presenter Ramzi Geys Thebe, yang akrab disapa Ramzi.
Ramzi maju sebagai bakal calon wakil walikota mendampingi Ir Kemal Pasya di Pilkada Tangsel.
Pasangan Kemal-Ramzi mendeklarasikan maju Pilkada Tangsel, Kamis (6/8/2020) lalu.
Ramzi menceritakan, deklarasinya maju Pilkada Tangsel bersama Kemal Pasya yakni atas permintaan tiga partai yang sampai saat ini belum menentukan arah.
• Rekan Satu Tim Jadi Pelatih Juventus, Buffon: Jadi, Sekarang Saya Harus Memanggilmu Mister!?
• Andrea Pirlo Resmi Pelatih Juventus, Situasi Dilematis Bagi Buffon yang Pernah Main Bareng
• Inilah Daftar 8 Tim yang Lolos Perempaat Final Liga Champions, Tidak Ada Real Madrid & Juventus
• Hasil Kualifikasi MotoGP Ceko 2020: Rossi Anjlok di Urutan 10, Sebut Sirkuit Brno Kian Rusak
Tiga partai yang dimaksud yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki 4 kursi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 4 kursi, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 2 kursi.
Tiga partai itu, lanjut Ramzi, meminta dirinya bersama Kemal segera mendeklarasikan maju Pilkada Tangsel sebagai bukti kesungguhan.
"Pak Kemal sudah cukup lama menjajakan ke tiga partai tersebut. Akhirnya kita diminta untuk cepat deklarasi, untuk menunjukkan keseriusan kita kepada tiga partai itu," jelas Ramzi ketika dihubungi Tribunnews, Sabtu (8/8/2020).
Namun demikian, seusai deklarasi maju Pilkada Tangsel, tiga partai tersebut belum juga memberikan Surat Keputusan (SK) dan Rekomendasi kepada pasangan Kemal-Ramzi.
Tiga partai itu masih mengamati dinamika politik yang terjadi setelah Kemal-Ramzi mendeklarasikan maju Pilkada Tangsel.
Kemal-Ramzi pun masih mengupayakan agar dukungan tiga partai itu bisa berlabuh.
"Apakah setelah deklarasi sudah pasti akan mendapatkan SK dari tiga partai itu? belum tentu juga, ini masih diusahakan," tutur Ramzi.
Kekuatan Belum Penuh
"Kekuatan kami belum penuh, karena tiga partai ini belum memberikan SK dan rekomendasi. Masih wait and see," sambung Ramzi.
Ramzi mengamini bahwa yang dilakukan PKB, PSI, dan PAN, dalam hal ini mengamati situasi dan belum menentukan arah, adalah lumrah dalam berpolitik.
"Ini kan politik, sangat dinamis. Hitungannya bukan hari, bukan jam, per menit itu bisa berubah-ubah. Yang tadinya sudah commit sama ini segala macam, tiba-tiba bisa berubah," jelas Ramzi.