Berita Solo

SDN Mojo Solo Beri Handy Talkie ke Siswa yang Tak Punya HP untuk Belajar Jarak jauh

Penulis: Agus Iswadi
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Siswa kelas VI B SDN Mojo Kelurahan Mojo Kecamatan Pasar Kliwon Kota Solo mendapatkan fasilitas berupa handy talky sebagai alat pendukung dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi virus Covid-19.

PJJ menggunakan handy talky tersebut telah dimulai sejak tahun ajaran baru atau tepatnya pada 13 Juli 2020 lalu.

Ide memberikan fasilitas pendukung itu bermula dari adanya peserta didik yang tidak memiliki smartphone guna mengikuti pembelajaran secara daring.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Maut Bus Kramat Jati Vs Pikap, 1 Tewas

Satu Member Girlgrup Ini Bingung Siapa Ayah Bayi di Kandungannya

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 23 Warga Tersambar Petir Saat Pertandingan Bola HUT RI, 3 Tewas

Ada Sekolah di Kota Tegal hanya Punya 20 Siswa, Murid Baru Cuma 4 Orang

"Bermula karena ada anak-anak yang tidak memiliki HP (handphone) dan HP milik orang tua.

Jadi tidak bisa mengikuti pembelajaran (daring).

Maka diberikan HT (handy talky) untuk monitoring pembelajaran," kata Wali kelas VI B, Sigit Pambudi kepada Tribunjateng.com, Rabu (19/8/2020).

Pihak sekolah sengaja meminjamkan fasilitas pendukung kepada peserta didik kelas VI B untuk digunakan dalam mengikuti pembelajaran selama satu semester.

Ada sebanyak 29 peserta didik yang memperoleh fasilitas itu, serta satu perangkat utama yang diletakkan di ruang kelas untuk menjangkau peserta didik di rumah masing-masing.

"Fasilitas ini hanya untuk kelas VI B, kalau lainnya (peserta didik) menggunakan home visit dan sebagainya," jelas Sigit.

Menurutnya, penggunaan handy talky sebagai sarana PJJ lebih efisien dan efektif dibandingkan smartphone.

Selain tidak membutuhkan kuota, penggunaannya juga mudah.

Di sisi lain, pihaknya juga memberikan materi tambahan kepada peserta didik dengan cara memberikan materi itu melalui smartphone.

Sedangkan bagi peserta didik yang tidak memiliki smartphone, guru akan mendatangi rumah para peserta didik.

"Dari keseluruhan siswa kelas VI B, ada sekitar 25 persen yang tidak memiliki HP," terang Sigit.

Penggunaan handy talky sebagai sarana PJJ bukan tanpa kendala.

Halaman
12

Berita Terkini