Berita Cilacap

Sejenak Mengenang Jasa Oey Kim Tjin, Warga Tionghoa-Cilacap Pembawa Dokumen Negara ke Yogyakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yoseph Budhi Wiharja saat menceritakan perjuangan kakeknya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Rabu (19/8/2020).

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, Nusantara belum sepenuhnya lepas dari cengkeraman penjajah.

Setelah Jepang menyerah ke sekutu, Belanda kembali mengangkat senjata.

Mereka masih berhasrat untuk menguasai lagi Indonesia.

Dituding Dekat dengan Lesti Kejora Cuma Settingan, Rizky Billar Akhirnya Jawab Jujur

Satu Member Girlgrup Ini Bingung Siapa Ayah Bayi di Kandungannya

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 23 Warga Tersambar Petir Saat Pertandingan Bola HUT RI, 3 Tewas

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Maut Bus Kramat Jati Vs Pikap, 1 Tewas

Jakarta yang telah disahkan sebagai ibukota jadi sasaran utama serangan kolonial.

Sebuah keputusan besar harus diambil untuk menyelamatkan republik dari teror penjajah.

Pusat pemerintahan akhirnya dipindah ke Yogyakarta.

Memindahkan ibukota nyatanya tak semudah membalik telapak tangan.

Presiden, Wakil Presiden, hingga kabinet dan keluarganya harus diboyong ke Yogyakarta di bawah ancaman Belanda.

Tidak kalah penting, dokumen rahasia milik negara harus ikut serta dipindahkan.

Saat itu, alat transportasi darat masih sangat jarang.

HALAMAN SELANJUTNYA >>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Berita Terkini