Berita Regional
Fakta Baru Pembunuh Bayaran Takut dan Menuruti Perintah Nur Seusai Pura-pura Kerasukan Arwah Ayahnya
Polisi mengungkapkan fakta baru kasus penembakan yang menewaskan pengusaha pelayaran, Sugianto (51)
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Polisi mengungkapkan fakta baru kasus penembakan yang menewaskan pengusaha pelayaran, Sugianto (51) di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 13 Agustus 2020 lalu.
Hal tersebut terungkap saat polisi menggelar rekonstruksi di dua lokasi berbeda yakni Polda Metro Jaya dan Ruko Royal Gading Square, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020).
Salah satu adegan rekonstruksi adalah soal NL (34), karyawati korban yang merupakan otak dari penembakan itu. NL sempat berpura-pura dirasuki almarhum orangtuanya.
• Ustaz Yusuf Mansur Meninggal Dunia? Ini Faktanya
• Inilah Sosok 3 Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Semarang dan Pemalang
• Jadwal Community Shield Liverpool Vs Arsenal, Duel Pemanasan Sebelum Premier League
• Pencairan Dana BLT Karyawan Swasta Gaji di Bawah Rp 5 Juta Ditunda, Menteri Ida Fauziyah Minta Maaf
"NL pura-pura kesurupan, kemasukan arwah bapaknya dan menyampaikan kepada semua tersangka kalau dalam itu mereka harus nurut.
Akhirnya mereka nurut untuk melakukan pembunuhan itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus seperti dikutip Kompas TV, Selasa.
Yusri menjelaskan, 12 tersangka ini umumnya saling kenal satu dengan yang lainnya.
Mereka merupakan murid dari orangtua NL.
Namun, Yusri tidak menjelaskan apa yang diajarkan oleh orangtua NL itu.
"Para pelaku memang ini sama-sama (kenal), karena mereka sangat segan dari almarhum orangtua NL yang merupakan guru dari para tersangka," ucapnya.
Upaya berpura-pura kesurupan itu dilakukan NL kepada para tersangka saat sedang merencanakan pembunuhan terhadap korban di salah satu hotel kawasan Cibubur.
"Dalam kesurupan itu (arwah orangtua NL) mengatakan bahwa korban harus dieksekusi karena sudah menyakiti anaknya," ucapnya.
Sebelumnya, polisi menangkap 12 tersangka penembak Sugianto pada Sabtu (21/8/2020) lalu.
Mereka berinisial NL, R alias M, DM alias M, SY, S, MR ,AJ, DW, R, RS, TH dan SP.
Dari 12 tersangka, satu di antaranya merupakan karyawati korban berinisial NL.
Berdasarkan pemeriksaan, motif pembunuhan karena NL sakit hati dan menggelapkan pajak perusahaan.