Berita Sragen

Jelang KBM Tatap Muka, SMP Birrul Walidain Sragen Siapkan Protokol Kesehatan Dengan Sistem Otomatis

Penulis: Mahfira Putri Maulani
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Jelang rencana Pemkab Sragen selenggarakan sekolah tatap muka, sejumlah sekolah telah mempersiapkan diri baik sekolah negeri maupun swasta.

SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen salah satunya, pihaknya telah mempersiapkan protokol kesehatan dengan sistem otomatis.

Mulai dari cek suhu otomatis, keran otomatis, penyemprot sabun maupun penyemprot hand sanitizer secara otomatis.

Alat tersebut dirakit oleh para siswa-siswi ekstrakurikuler robotik saat masih diterapkannya belajar daring.

Kepala SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen, Amir menyampaikan pihaknya memang sepenuhnya siap melakukan belajar tatap muka.

Amir menyampaikan yang terpenting saat ini memang protokol kesehatan mulai dari pengecekan suhu, cuci tangan hingga sebelum masuk menggunakan hand sanitizer.

"Sistem masuk siswa-siswi juga dibedakan sesuai dengan tingkatan kelas, kelas 7 masuk pada pukul 07.00, kelas masuk pada 07.30 dan kelas 9 masuk pukul 08.00 WIB," katanya, Kamis (27/8/2020).

Dalam belajar tatap muka ini durasi belajarnya maksimal selama 4 jam dan anak-anak pulang pada pukul 11.00 WIB.

Selian itu anak-anak juga tidak diperbolehkan keluar kelas ketika jam istirahat, anak-anak diminta agar membawa bekal dari rumah karena kantin sekolah tidak buka.

Dari simulasi yang saat ini dilakukan dirinya menyampaikan seluruh siswa tertib karena peran orang tua dan wali kelas turut mensosialisasikan.

SMP Birrul Walidain sendiri memiliki siswa sebanyak 300 siswa namun siswa yang masuk hanya 50% atau 150 siswa setiap harinya.

Sementara, terkait izin orang tua kepada anaknya untuk mengikuti tatap muka, Amir menyampaikan ada 75% menyetujui tatap muka.

Dalam situasi ini, pihaknya akan tetap melayani keduanya baik tatap muka maupun pembelajaran sistem daring.

"Kami akan tetap layani dua-duanya, daring maupun tatap muka karena keduanya sama-sama menyenangkan bagi siswa-siswi," katanya.

Dikatakanya, setiap hari tenaga pengajarnya melakukan take vidio, editing hingga di share ke anak-anak melalui YouTube maupun google form.

Halaman
12

Berita Terkini