Lantaran awalnya ia enggan pulang.
"Saya takut dan bingung, uang dari mana menggantinya," ungkapnya.
Mbah Ginem akhirnya mau diajak untuk pulang.
Ia mengungkapkan, wanita yang menipunya memiliki ciri-ciri bertubuh agak gendut.
Mengendarai motor matik warna merah dan berusia muda.
"Kalau bajunya juga merah, helmnya saya lupa," katanya.
Mbah Ginem mengaku, meski telah ditipu tapi tetap mengikhlaskan kejadian itu.
Ia bahkan telah memaafkan pelaku dan meminta pelaku agar tidak mengulangi perbuatannya kembali.
"Saya telah ikhlas lahir batin, nanti biar Gusti Allah yang ganti."
"Untuk mbaknya yang telah menipu simbah semoga lekas sadar karena ada hukum karma di dunia ini," terangnya.
Kini, Mbah Ginem berupaya melupakan kejadian tersebut.
Ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam berjualan.
"Sehari kalau dagangan ramai dapat bersih Rp. 60 ribu sedangkan waktu dagangan sepi Rp. 20 ribu sampai Rp. 30 ribu.
"Hasil jualan ya buat iuran arisan PKK, makan dan kasih uang ke cucu," kata nenek lima cucu ini.
Selama berjualan Mbah Ginem memang terkendala kakinya yang kadang sering sakit.