TRIBUNJATENG.COM - Ditunggu-tunggu, keluarga Halilintar Anofial Asmid akhirnya menanggapi isu miring soal laporan mantan istri terkait dugaan penelantaran anak.
Diwakili oleh seorang pengacara, ayah Atta Halilintar, Halilintar Anofial Asmid pun mengurai fakta soal pernikahan keduanya.
Ayah Atta Halilintar itu juga menjawab tudingan soal penelantaran anak ke-12 gen halilintar.
• Ini Deretan Ponsel Harga HP Rp 1 Jutaan Bulan September 2020, Ada Vivo Oppo Realme Samsung
• Jadwal, Head to Head dan Info Live Streaming Piala Super Eropa Bayern Munchen Vs Sevilla
• Kronologi Kecelakaan di Pati Honda Civic Tabrak N-Max dan Supra Lima Luka Berat
• Jadwal F1 GP Italia Sirkuit Monza, Lewis Hamilton Jaga Dominasi Mercedes
Sebelumnya, isu miring soal sosok ayah Atta Halilintar tiba-tiba menyeruak ke publik.
Adalah mantan istri kedua Halilintar Anofial Asmid, Happy Hariani yang mengurai semuanya.
Kuasa hukum Happy Hariani, mantan istri Halilintar Anofial Asmid, Dedek Gunawan mengungkapkan bahwa Halilintar Anofial Asmid dan Happy Hariani pernah menikah dan dicatatkan di KUA Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 21 April 1998.
Pernikahan tersebut terjadi ketika Halilintar Anofial Asmid sudah berumah tangga dengan ibu dari Atta Halilintar, Lenggogeni Faruk.
Dedek Gunawan berujar, pernikahan tersebut diketahui dan mendapat persetujuan dari Lenggogeni Faruk.
Lebih lanjut, sang pengacara mengatakan, setelah menikah, Halilintar Anofial Asmid dan Happy Hariani dikaruniai seorang anak berjenis kelamin perempuan.
Anak yang lahir pada tanggal 21 November 2003 tersebut juga memiliki akta kelahiran.
Namun, biduk rumah tangga Halilintar Anofial Asmid dan Happy Hariani berakhir pada 18 April 2006.
Keduanya diputus bercerai oleh majelis hakim Pengadilan Agama Pekanbaru, Riau.
Akan tetapi, setelah bercerai dari istri kedua, Halilintar Anofial Asmid dituding pihak Happy Hariani tidak bertanggung jawab kepada putrinya itu.
"Sejauh ini saya mengonfirmasi kepada klien saya. Apakah anak diberi nafkah atau tidak,"
"Tapi yang jelasnya beliau membuat atau memberikan kuasa pada kita karena perihal, diduga bahwa kuat diduga Halilintar tidak bertanggung jawab atas anaknya,"