Berita Viral

Cerita Heroik Komandan Denjaka TNI AL Suhartono saat Operasi Pembebasan Kapal MV Sinar Kudus

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono yang ikut dalam operasi pembebasan MV Sinar Kudus

Ada yang mungkin sudah satu tahun belum bisa dibebaskan. Ada yang lebih dari satu tahun," ungkap Suhartono.

3. Aksi pembebasan

Ketika Suhartono dan timnya bergerak menuju ke camp di Ceel Dhahanaan ternyata MV Sinar Kudus bergerak menuju ke sebuah camp perompak yang ada di sebelah utara camp tersebut.

"Betul ketika kita bergerak ke situ, ternyata kapal ini bergerak lagi ke camp yang berada di sebelah utaranya. Di situlah kita melaksanakan aksi pembebasan itu," kata Suhartono.

Setelah Suhartono dan tim melalukan aksi pembebasan MV Sinar Kudus ternyata data intelijen benar.

Perompak-perompak lain yang ada di pantai mengejar lagi MV Sinar Kudus.

"Betul. Itu yang terjadi kapal ini menjadi target dari perompak lain. Makanya ketika begitu kita melakukan penyerangan terhadap kapal itu, sudah selesai, ini masih datang lagi perompak-perompak lain yang datang dari pantai.

Sehingga kita harus putar haluan kembali mencegat yang dari pantai untuk tidak bisa masuk ke MV Sinar Kudu," ungkap Suhartono.

4. Rintangan ombak besar

Suhartono juga mengungkapkan satu di antara rintangan dalam melakukan operasi tersebut adalah besarnya ombak.

Hal itu diungkapkannya ketika menceritakan pengalamannya memimpin langsung pengejaran terhadap para perompak di atas sea rider.

Ketika itu ada tiga sea rider yang melalukan pengejaran.

Suhartono yang memimpin pengejaran itu berada di sea rider 1 dengan posisi paling depan.

Sementara dua sea rider lainnya berada di kanan kirinya.

Ia menungkapkan meski jarak antar sea rider hanya sekitar 25 meter namun mereka kesulitan untuk melihat satu sama lain karena tingginya ombak di Perairan Somalia dan cuaca yang berubah-ubah.

"Jaraknya dekat antar sea rider, tapi tidak kelihatan, karena apa, ombak besar. Begitu sama-sama di atas kelihatan, pada saat di bawah sama-sama tidak kelihatan.

Itulah salah satu tantangan yang kita hadapi sehingga harus dipersiapkan bagaimana pasukan di laut," ungkap Suhartono.

Halaman
1234

Berita Terkini