"Waktu itu sering bertemu dan ada kecocokan.
Dia itu seperti pengembara, rumah pun tidak punya.
Tapi dia senang menularkan kemampuannya," kenangnya.
Pada tahun itulah ia membuka usaha bolang-baling menggunakan gerobak.
Di luar dugaan, kata dia, bolang-baling miliknya laris.
"Yang awalnya saya remehkan, ternyata orang kerja apa pun tidak akan bisa melebihi.
Penjual saat itu banyak, mereka berjualan keliling.
Kemenangan saya, saya berjualan di tempat. Kemudian rasa yang saya buat cocok dengan lidah orang Jawa Tengah," terangnya.
Tetap Pertahankan Resep
Sudah 47 tahun Widyo membuka usaha bolang-baling Peterongan ini.
Widyo menuturkan, sejak awal dirintis hingga kini ia tak pernah mengubah atau memodifikasi resep bolang-baling buatannya.
Ia mengaku ingin menunjukkan kepada masyarakat keaslian dari kue berbahan dasar tepung ini.
"Saya ingin menunjukkan bolang-baling original.
Bolang-baling original ini tidak ada wijennya.
Saya ingin menunjukkan apa adanya," ungkapnya.